BerandaREPORTASEPERISTIWAImam Keuskupan Ruteng yang...

Imam Keuskupan Ruteng yang Menjadi Kepala SMA Katolik Ditemukan Bunuh Diri di Kamar

Romo Ansi Syukur yang selama ini menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA St. Klaus Kuwu ditemukan gantung diri di kamarnya.

Floresa.co – Seorang imam Katolik di Keuskupan Ruteng ditemukan meninggal dunia di kamarnya pada Kamis pagi, 16 Februari 2023.

Menurut informasi dari sejumlah sumber di internal keuskupan, Romo Ansi Syukur yang selama ini menjadi Kepala Sekolah SMA St. Klaus Kuwu, sekitar 7 kilometer arah barat Ruteng, ibukota Kabupaten Manggarai, ditemukan gantung diri di kamarnya.

Floresa mendapat beberapa foto imam itu yang terlihat gantung diri di dekat pintu kamar.

Belum diketahui apa motif yang membuatnya memilih mengakhiri hidup dengan cara demikian.

Sebelum menjabat sebagai Kepala Sekolah SMA St. Klaus, Romo Ansi bekerja di Yayasan Persekolahan Umat Katolik Manggarai [Yayasan Sukma], lembaga milik keuskupan yang menaungi sekolah-sekolah Katolik dari tingkat dasar hingga menengah.

Imam ini juga pernah bekerja sebagai dosen di Universitas Katolik Santu Paulus Ruteng ketika kampus itu masih berstatus sebagai sekolah tinggi.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari keuskupan terkait peristiwa ini.

Bunuh diri imam ini terjadi di tengah peningkatan kasus yang mencemaskan dalam beberapa tahun terakhir di Manggarai Raya, sebutan untuk tiga kabupaten di Flores bagian barat – Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.

Manggarai Raya masuk dalam wilayah Keuskupan Ruteng, yang saat ini dipimpin oleh Uskup Siprianus Hormat.

Di Manggarai Timur misalnya, selama awal tahun ini terjadi tiga kasus bunuh diri, dengan kasus terakhir pada 25 Januari, di mana seorang murid SMA memilih gantung diri di belakang rumahnya. Korban dalam kasus sebelumnya adalah ibu muda.

Yayasan Maria Moe Peduli (YMP), lembaga sosial berbasis di Ruteng, Kabupaten Manggarai yang memiliki perhatian khusus terhadap isu bunuh diri menyebut tren kasus bunuh diri, yang sejauh ini banyak terjadi di kalangan remaja, sebagai hal yang mencemaskan.

Albina Redemta Umen, Direktur YMP menyebut rata-rata terjadi dua kasus per bulan di Manggarai Raya dengan usia yang cukup rawan adalah usia 15-19 tahun.

“[Ini] adalah ancaman yang nyata dan serius,” ujarnya.

Jika Anda merasakan dorongan atau niat bunuh diri, silahkan menghubungi pihak-pihak yang bisa membantu. Salah satunya adalah Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa NTT, yang bisa dihubungi lewat kontak ini: 085238960323 (Pater Avent Saur SVD).

PUBLIKASI TERKINI

Baca Juga