SMP Negeri di Manggarai Gelar Lokakarya Pemanfaatan Aplikasi Pembelajaran

Para pendidik diharapkan dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan di era digital

Salah satu SMP Negeri di Kabupaten Manggarai menggelar lokakarya tentang pemanfaatan aplikasi pembelajaran bagi pendidik dalam rangka merefleksikan Implementasi Kurikulum Merdeka [IMK].

Kegiatan yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 14 Satar Mese pada 13, 14, dan 25 September itu menghadirkan narasumber Maksimus Edon yang juga Kepala SMP Negeri 14; Marsianus Ngera, Kepala SMP Negeri 12 Satar Mese dan Danar Wulan, Pengawas Pembina SMP Negeri 14.

Danar juga merupakan peserta Google Master Trainer [GMT], program pelatihan yang memperlengkapi pendidik terpilih untuk menginspirasi perubahan dan memimpin pelatihan Google Workspace for Education di akun pembelajaran belajar.id.

Ketua panitia lokakarya, Ferdi Leho berkata, kegiatan ini bertujuan menyiapkan komunitas Guru dan Tenaga Kependidikan [GTK] dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman baru.

GTK merupakan komunitas yang telah terdaftar dan teregistrasi secara resmi di Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Ferdi menjelaskan, SMP Negeri 14 Satar Mese menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun Pelajaran 2024/2025 sehingga “tiga bulan berjalan adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan IKM.”

Hasil refleksi, kata dia, menjadi bahan evaluasi untuk peningkatan kapasitas GTK dalam memahami alur IKM.

“Dengan demikian, tujuan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik benar-benar terwujud,” katanya.

Maksimus Edon mengatakan IKM merupakan gong yang terus digaungkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. 

Karena itu, berbagai pelatihan terus-menerus dilaksanakan melalui Balai Guru Penggerak di masing-masing provinsi.

Ia berkata, pelatihan, bimbingan teknis, dan sosialisasi baik melalui virtual maupun tatap muka merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidik sehingga dapat berdampak langsung pada kualitas belajar peserta didik.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai, kata dia, juga mendukung kegiatan semacam itu karena “transformasi pendidikan membutuhkan kerja kolaborasi berbagai pihak.”

“Kegiatan ini adalah upaya sekolah untuk meningkatkan kualitas GTK dalam menjalankan tugas sebagai guru maupun sebagai tenaga pendidik,” katanya.

“Karena merupakan lokakarya, maka materinya langsung pada kegiatan-kegiatan teknis di mana para GTK yang menjadi peserta belajar langsung dengan para narasumber bagaimana mengoperasikan dan membuat pembelajaran menjadi gampang, asyik dan menyenangkan,” tambahnya.

Maksimus mengatakan hasil kegiatan ini akan langsung diuji pada asesmen tengah semester yang akan dilaksanakan pada minggu kedua Oktober.

Selain itu, kata dia, setiap ruang kelas akan dimonitoring apakah para pendidik menggunakan berbagai tools google untuk pembelajaran atau tidak.

Kegiatan ini, tentu saja “tidak langsung menghasilkan seorang master,” tetapi “hanya sebagai rangsangan bagi pendidik untuk terus belajar, mencoba dan aktif mengembangkan diri dalam berbagai program yang ada.” 

“Kegiatan ini juga tidak muncul begitu saja. Sebagai pemimpin pembelajaran kami telah merumuskan program sekolah melalui langkah-langkah tertentu mulai dari refleksi, rencana, implementasi dilanjutkan pada evaluasi dan tindak lanjut dari hasil evaluasi,” tambahnya.

Dalam kegiatan itu, Maksimus meninjau program SMP Negeri 14 di antaranya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan komunitas belajar dalam sekolah. 

Ia juga memaparkan materi tentang refleksi IKM, pembuatan aksi nyata dan penyusunan Rencana Harian Kegiatan. 

Sementara Marsianus Ngera memperkenalkan pemanfaatan akun belajar.id untuk mendukung kegiatan asesmen, pembelajaran serta program sekolah melalui aplikasi google form, drive dan classroom.

Ia juga memberikan tutorial praktis tentang cara membuat soal di google form dan penggunaan google classroom untuk Penilaian Tengah Semester.

Ia berkata, tools ini memudahkan pekerjaan seorang pendidik. Misalnya,  ulangan atau ujian pendidik tidak perlu mengoreksi secara manual hasil pekerjaan peserta didik.

Tugas pendidik hanya mendesain soal ujian menggunakan google form dan “peserta didik bisa langsung mengetahui hasilnya sesat setelah mengirimkan pekerjaanya.” 

“Ini salah satu contoh saja bagaimana teknologi mempermudah pekerjaan pendidik,” katanya.

Sementara Danar Wulan mengajak pendidik untuk mengenal lebih dekat platform digital Quizizz dan Canva karena “sangat berguna untuk mendukung pembelajaran dan asesmen.”

Canva adalah aplikasi desain grafis yang digunakan untuk membuat grafis media sosial, presentasi, poster, dokumen dan konten visual lainnya.

Penggunaan aplikasi ini dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk merekam segala teori yang disampaikan pendidik ke dalam otak, kata Danar.

Sementara itu, Quizizz merupakan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merangsang daya pikir peserta didik karena di dalamnya terdapat berbagai fitur, mulai dari pertanyaan pilihan ganda, pertanyaan uraian, hingga pertanyaan untuk jawaban “ya” atau “tidak”. 

Dalam lokakarya itu, Danar juga mengajak pendidik untuk meninjau program sekolah secara keseluruhan.

Bios Halal, salah satu pendidik SMP Negeri 14 berkata, kegiatan ini telah membuka cakrawala baru dan berharap memberi manfaat secara langsung kepada peserta didik dan dapat diaplikasikan di ruang kelas masing-masing.

Jenitunata Deputri Rieng, pendidik lainnya mengaku kegiatan ini “menambah wawasan saya dalam pemanfaatan perangkat lunak teknologi untuk kelancaran pembelajaran.”

Maksimus Edon berkata, dengan bekal pengetahuan baru ini, “saya yakin para pendidik dapat lebih kreatif dan inovatif dalam merancang kegiatan pembelajaran yang menarik bagi siswa.”

Ia juga menekankan “pentingnya kolaborasi antarpendidik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.”

Editor: Herry Kabut

Artikel ini terbit di halaman khusus KoLiterAksi. Jika Anda adalah pelajar, mahasiswa, guru, dosen, pemerhati pendidikan ataupun masyarakat umum dan tertarik menulis di sini, silahkan kirimi kami artikel. Ketentuannya bisa dicek dengan klik di sini!

Silahkan gabung juga di Grup WhatsApp KoLiterAksi, tempat kami berbagi informasi-informasi terbaru. Kawan-kawan bisa langsung klik di sini.

Artikel Terbaru

Banyak Dibaca

Baca Juga Artikel Lainnya