SMA Lentera Harapan, sekolah swasta di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menggelar festival literasi sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan literasi.
Mengusung tema “Mewujudkan Generasi Labuan Bajo yang Literat”, acara itu digelar pada pada 14 Februari.
Bersamaan dengan kegiatan itu, sekolah juga meluncurkan buku Menata Labuan Bajo: Antara Konservasi dan Inovasi,” kumpulan esai yang ditulis oleh siswa dan guru.
“Selama satu tahun terakhir, para siswa bersama guru telah melalui berbagai tahapan dalam berkarya, dari pengembangan ide hingga publikasi buku,” ujar Kepala SMA Lentera Harapan, Meildy Louisa Kese.
Meildy yang berbicara kepada Floresa di sela-sela kegiatan itu berkata, tak hanya dalam setahun terakhir, sekolah yang ia pimpin telah memulai gerakan literasi melalui tulisan sejak 2021
Sejumlah buku fiksi dan non fiksi pun telah dihasilkan.
Selain yang baru diluncurkan, sebelumnya sekolah juga menerbitkan buku Labuan Bajo: Kisah dalam Sajak dan Flores Punya Cerita.
Melalui acara ini, katanya, diharapkan semangat menulis di kalangan siswa guna meningkatkan budaya literasi dapat terus tumbuh.
Berbicara secara khusus soal buku baru Menata Labuan Bajo: Antara Konservasi dan Inovasi, ia menyebut isinya adalah“inovasi-inovasi yang bisa dibuat supaya lebih peduli sama lingkungan kita di tengah pembangunan pariwisata hari ini.”
Dengan menulis, tambahnya, para siswa lebih mengenal daerahnya.
“Sayang sekali kalau Labuan Bajo yang disebut daerah pariwisata super premium tetapi anak-anak sendiri tidak mengetahui keunggulan wisatanya apa,” ujarnya.

Juniarto Yutra Sae, siswa kelas X yang menyumbang tulisan berjudul Meningkatkan Intensitas Patroli Kawasan Laut sebagai Upaya Mencegah Perburuan Ikan Manta di Labuan Bajo, menceritakan ideasi atau proses kreatif dalam menulis esainya itu.
Ia berkata, hal yang paling sulit adalah “menentukan ide pokok yang saya pahami tentang ikan manta.”
Selain meluncurkan buku, kegiatan tersebut diwarnai dengan pameran-pameran hasil karya siswa berupa buku kumpulan puisi, cerpen dan anekdot.
Buku-buku dan karya tersebut lalu dijual kepada para orang tua dan undangan yang hadir.
Angli Sae, pembina literasi SMA Lentera Harapan, menjelaskan, dana yang dikumpul dari penjualan buku tersebut digunakan untuk mendanai proyek “Mission Service Learning: Penanaman Pohon dan Kampanye Bijak Berteknologi.”
Proyek itu, jelasnya, bertujuan meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah dampak perubahan iklim yang semakin buruk di Labuan Bajo dan dunia secara umum.
Editor: Petrus Dabu