Itulah pesan terakhir yang sangat kuat dalam perjuangan kemanusiaan Lembata, ketika ia terlibat membela kebenaran atas kematian Saudara Aloysius Laurens Wadu.
Paskah Amanue mengingatkan rakyat Lembata untuk meneruskan perjuangan keadilan melawan praktek kekerasan dan pembunuhan yang kejih terhadap Aloysius Laurens Wadu. Di sinilah kita mengenang Ama Romo Amanue sambil bersyukur atas keberpihakannya tanpa batas untuk Lembata yang lebih baik, adil dan damai.
Memoria Passionis Lembata
Ingatan akan penderitaan, memoria passionis masyarakat Lembata 3 tahun belakang ini merupakan memoria pro iustitia yang diperjuangkan Romo Amanue untuk Lewo tanah-Lembata. Ketika kondisi carut-marut Lembata dengan sederet pembunuhan misterius yang diduga melibatkan orang-orang berkuasa, Romo Pejuang HAM ini berdiri tegak membela yang kecil, korban dan yang dikriminalisasi.
Kehadiran Romo Amanue mendukung gerakan warga lintas agama dan kepentingan untuk menuntut keadilan, terasa bagaikan energi baru yang menyihir para pejuang kemanusiaan untuk pantang tunduk dan surut pada kekuasaan, uang dan senjata.
Lembata dengan berbagai persoalan kemanusiaan dan pembangunan di bawah Pemerintahan Lembata Baru mengisyaratkan sebuah keharusan akan hadirnya gerakan tanpa kekerasan untuk mengkritisi tata kelola pembangunan yang amburadul. Imam aktivis HAM ini hadir dalam masa-masa penderitaan rakyat Lembata.