PerspektifAnalisisPaskah Amanue dan “Memoria Passionis” Lembata

Paskah Amanue dan “Memoria Passionis” Lembata

Amanue menandai masa peralihan, perubahan, pergantian dari sebuah saat dan zaman ketidakadilan, kesengsaraan, penderitaan dan salib menuju sebuah kehidupan paripurna, penuh sukacita dan keabadian. Itulah  seorang Frans Amanue yang tegar, tegas dan prinsipil memperjuangkan kebenaran.

Perubahan, itulah kata magis yang mewarnai seluruh perjuangan kemanusiaan semasa hidup Putera Adonara, Imam Projo Keuskupan Larantuka. Ketika seluruh umat sedang berjalan menuju puncak perayaan kebangkitan Kristus, Amanue berarak menuju Paskah abadi bersama DIA yang sungguh telah bangkit dari antara orang mati.

Kepergiannya di saat Sabtu Suci seakan menegaskan kepada kita keyakinan Amanue tentang apa arti percaya dan berharap di tengah situasi penderitaan, kesengsaraan, ketidakadilan, konflik, teror kemanusiaan dan pelecehan terhadap hak asasi manusia pada zaman ini.

Ada sebuah keyakinan bahwa cinta kasih selalu menang melampaui kebencian, belas kasih dan kerahiman melampaui kesalahan dan dosa, kebaikan melampaui kejahatan, kebenaran melampaui dusta dan tipu-muslihat, kehidupan melampaui kematian. Di titik ini, Amanue tegak berdiri menunjukkan simpul keyakinan dan harapan itu dalam setiap langkah perjuangan untuk berbelarasa dan berpihak pada mereka yang dikorbankan di altar pembangunan negeri ini.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

TERKINI

BANYAK DIBACA