Luncurkan Program Literasi Keuangan di Perdesaan, OJK bersama Bank NTT dan ILO Pilih Desa di Sumba Timur sebagai Percontohan untuk NTT

Peluncuran ini disertai dengan pemberian kredit dengan bunga nol persen kepada petani rumput laut

Baca Juga

Floresa.co – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Timur [OJK NTT] dan Organisasi Perburuhan Internasional [ILO] meluncurkan program inklusi keuangan di salah satu desa di Kabupaten Sumba Timur sebagai desa percontohan untuk NTT.

Peluncuran program Ekosistem Keuangan Inklusi [EKI] di Desa Kaliuda, Kecamatan Pahunga Lodu digelar pada 28 Mei.

Melalui program ini, warga Desa Kaliuda menjadi sasaran berbagai program kerja seperti edukasi dan literasi keuangan, akses pemodalan usaha dan investasi.

Program EKI diinisiasi OJK bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah [TPAKD] dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Wakil Kepala Kantor OJK NTT, Polantoro berkata, program EKI berupaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan menanggulangi kemiskinan di wilayah perdesaan.

“Desa merupakan salah satu wilayah pembangunan strategis. Namun, pemahaman dan penggunaan produk literasi keuangan di perdesaan relatif tertinggal,” katanya dalam siaran pers yang diterima Floresa pada 31 Mei.

“Untuk itu, program EKI, yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan terkait, berupaya meningkatkan penggunaan produk-produk keuangan inklusif di perdesaan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang berkelanjutan,” tambahnya saat memberikan sambutan.

Acara peluncuran ini di mana Sekretaris Daerah Sumba Timur, Umbu Ngadu Ndamu hadir mewakili Bupati Khristofel Praing juga menandai penyerahan Kredit Merdeka secara simbolis dari Bank NTT kepada 20 petani rumput laut.

Kredir sebesar Rp5 juta per orang itu bunganya nol persen dan tanpa kolateral.

Budidaya rumput laut telah menjadi salah satu pilar ekonomi utama masyarakat di Kabupaten Sumba Timur, termasuk Desa Kaliuda yang dikenal sebagai Desa Budidaya Rumput Laut.

“Salah satu misi Bank NTT adalah menggali potensi sumber daerah melalui penyaluran dana dalam bentuk kredit mikro dengan suku bunga nol persen agar menjadi lebih produktif demi kesejahteraan masyarakat,” kata Kepala Cabang Bank NTT Waingapu, Sumba Timur, Stefanus Ngongo Mesa.

“Kami berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan agar dapat semakin meningkatkan layanan keuangan bagi para petani rumput laut,” tambahnya.

Para petani penerima bantuan kredit ini merupakan binaan ILO melalui Proyek Mempromosikan Usaha Mikro dan Kecil melalui Akses Pelaku Wirausaha terhadap Jasa Keuangan [Promise II Impact].

Didanai Sekretariat Negara Swiss untuk Bidang Perekonomian [SECO], program proyek ini dilaksanakan dengan dukungan OJK, Bank Pembangunan Daerah [BPD] dan Bank Perkreditan Rakyat [BPR].

Proyek ini juga telah memberikan program pelatihan pendidikan keuangan dan kewirausahaan bagi 200 petani rumput laut.

Berdasarkan kinerja pengembangan usaha mereka, 80 orang petani lolos seleksi untuk mendapatkan pendampingan usaha selama delapan bulan dan kemudian terpilih 20 orang petani yang telah mengikuti seleksi dan dinyatakan memiliki sejarah kredit yang baik melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan [SLIK] OJK untuk mendapatkan bantuan kredit.

Manajer Program Promise II Impact ILO, Djauhari Sitorus menyambut baik upaya mendorong literasi keuangan dari tingkat perdesaan dan pemilihan Desa Kaliuda sebagai desa EKI.

“Program Promise II Impact berupaya menguatkan rantai nilai rumput laut melalui pelatihan literasi keuangan dan penggunaan pelantar digital yang diharapkan semakin memperkuat akses dan literasi keuangan masyakat,” katanya.

“Ini juga diharapkan semakin meningkatkan penggunaan produk keuangan, tidak hanya dari perbankan, namun juga dari berbagai lembaga keuangan lainnya seperti asuransi dan dana pensiun,” tambah Djauhari.

Sementara itu, Kepala Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Violette Ruppanner berkata, pemerintah Swiss berkomitmen mendukung pengembangan UKM di Indonesia yang sejalan dengan prioritas-prioritas pemerintah daerah untuk mempromosikan ekonomi berkelanjutan dan literasi keuangan.

“Akses keuangan dan digitalisasi merupakan alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan serta kualitas kehidupan masyarakat melalui berbagai program kegiatan yang dilakukan oleh program Promise II Impact bersama dengan para pemangku kepentingan terkait,” katanya.

Pencanangan Desa EKI di NTT merupakan pencanangan yang kedua bagi desa binaan ILO. Sebelumnya, OJK dan ILO meluncurkan pelaksanaan desa EKI di Desa Umong Seuribee, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar untuk komoditas minyak nilam.

Kami melayani kerja sama publikasi konten yang bersifat promosi, yang ditempatkan dalam kategori 'Inforial.' Jika tertarik, Anda bisa menghubungi Divisi Bisnis dan Kemitraan kami melalui WA: 0812-6889-6045

Terkini