Labuan Bajo, Floresa.co – Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Manggarai Barat (Mabar) hari ini, Rabu (16/9/2015) kembali memeriksa empat saksi terkait dugaan korupsi dalam pengerjaan proyek jalan Lando-Noa di Kecamatan Macang Pacar. Dengan demikian, dalam pekan ini sudah delapan saksi yang diperiksa.
Empat saksi yang diperiksa hari ini adalah staf dari Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU). Keempatnya merupakan panitia pengadaan dalam proyek senilai Rp 4 miliar itu. Mereka diperiksa di ruang Tipikor secara bergantian.
Pantauan Floresa.co, di ruang Tipikor Polres Mabar, terdapat dua orang sedang menjalani pemeriksaan sejak pukul 8.30 Wita. Salah satu diantara staf dari Dinas PU itu mengenakan seragam PNS, sedangkan satunya lagi mengenakan jaket.
BACA Juga: Pejabat Bina Marga Dinas PU Mabar, Jimi Ketua Kembali Diperiksa Penyidik Tipikor
Dihubungi terpisah, Kasat Reskrim, AKP Alfred Sabungan Banjar Nahor, SIK mengatakan pemeriksaan hari ini masih berlangsung. Namun dirinya belum mengetahui secara pasti nama-nama dari keempat orang yang diperiksa itu.
”Yang pasti ada jadwal pemeriksaan, ada empat orang untuk hari ini,”ujarnya.
Alfred mengaku sedang menjalani tugas di luar Polres, sehingga belum bisa membeberkan secara detail terkait peran dari empat saksi yang diperiksa hari ini.
BACA Juga: Salvator Pinto Ungkap Peran Gusti Dula dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Lando-Noa
Ditanya terkait, pihak lain yang akan diambil keterangannya dalam waktu dekat, Alfred mengatakan belum bisa diumumkan.
”Kita belum bisa pastikan, kapan kontraktor CV Sinar Lembor Indah diperiksa, nanti kita akan rembuk bersama tim soal jadwal pemeriksaan direktur CV,”ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin dan Selasa kemarin, sudah empat saksi yang diperiksa terkait proyek ruas jalan Lando-Noa. Pada Senin (14/9), penyidik memeriksa Kepala Dinas PU Mabar, Agus Tama dan Asisten II Setda Mabar, Martin Ban. Kemudian Selasa kemarin, penyidik memeriksa Jimi Ketua, Kepala Seksi Bidang Jalan Bina Marga Dinas PU dan Salvator Pinto, Kepala Bagian Pembangunan Setda Mabar. (Ferdinad Ambo/PTD/Floresa)
