Artikel-artikel yang ditulis oleh

Perseverando Elkelvin Wuran

10 Artikel

Lokakarya Anti-SLAPP di NTT Perkuat Posisi Warga dan Aktivis Lingkungan yang Kian Rentan Dikriminalisasi

Setiap orang berhak atas pemenuhan hak lingkungan, termasuk mengadukan kasus kerusakan dan pencemaran, kata panitia

Walhi NTT Desak Pemimpin Daerah yang Baru Prioritaskan Upaya Pemulihan Ekologi 

Izin investasi perlu mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan di tengah krisis iklim

Peringatan 16HAKTP, Organisasi Kabar Bumi Desak Pemerintah Lindungi Hak-hak Perempuan Buruh Migran dan Pekerja Rumah Tangga

Organisasi itu juga menuntut pengesahan RUU Pelindungan Pekerja Rumah Tangga yang diusulkan sejak 2004

Hakim di Pengadilan Tinggi Agama Kupang yang Jadi Calo Tes PNS Tidak Jalani Sanksi Berat dari Mahkamah Agung, Kasusnya Bakal Dibawa ke Komisi Yudisial

Hakim Irwahidah terbukti tidak menunjukan itikad baik dengan belum mengembalikan uang korban setelah dua tahun masa hukuman, menurut Pengadilan Tinggi Agama Kupang

Polisi Usut Kasus Mahasiswa Asal Flores Timur yang Meninggal di Kos Temannya di Kupang

Mahasiswa itu hanya masuk kuliah pada semester pertama, kemudian memilih bekerja di kampus untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Artikel Terbaru

Diskusi Hari HAM Soroti Pelanggaran Hak Warga Flores di Tengah Masifnya Proyek Pembangunan

Floresa.co - Beragam bentuk proyek pembangunan di Flores mengabaikan prinsip pemenuhan hak warga setempat sehingga mereka berada dalam posisi ‘dikorbankan’ demi ambisi pemerintah dan korporasi. “Padahal, HAM adalah bahasa kolektif kita untuk memastikan perwujudan keadilan dan perubahan yang bersifat struktural,” kata Rian Juru dari Litbang Floresa dalam diskusi...

Lokakarya Anti-SLAPP di NTT Perkuat Posisi Warga dan Aktivis Lingkungan yang Kian Rentan Dikriminalisasi

Setiap orang berhak atas pemenuhan hak lingkungan, termasuk mengadukan kasus kerusakan dan pencemaran, kata panitia

Istri Pukul Suami yang Mabuk hingga Meninggal di Manggarai Timur, Praktisi Hukum: “Ia Tak Punya Niat Jahat, Merasa Harus Membela Diri”

Floresa.co -  Praktisi hukum menilai seorang istri yang memukul suaminya hingga meninggal di Manggarai Timur mestinya bebas dari jeratan pidana lantaran “pengaruh daya paksa ” dan “membela diri” yang melandasi tindakannya. “Ia dalam keadaan ‘terjepit.’ Tak bisa lari. Bila tak memukul suaminya, ia yang meninggal,” kata Siprianus...

Geotermal Poco Leok Jadi Sorotan Komnas HAM dalam Laporan Dugaan Pelanggaran HAM Proyek Strategis Nasional

Laporan itu mengidentifikasi sejumlah pelanggaran, termasuk kekerasan aparat keamanan terhadap masyarakat adat

Bara Pilkada Masih Menyala di Manggarai Barat, Pendukung Mario-Richard Protes Perolehan Suara dengan Gelar Ritual ‘Keti Manuk Miteng’ 

Mereka menyembelih seekor ayam berbulu hitam, simbol pemberangusan hal-hal yang dianggap “jahat”

Walhi NTT Desak Pemimpin Daerah yang Baru Prioritaskan Upaya Pemulihan Ekologi 

Izin investasi perlu mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan di tengah krisis iklim