Artikel-artikel yang ditulis oleh

Maria Margaretha Holo

92 Artikel

Lebih dari Sebulan Mengungsi, Sebagian Penyintas Lewotobi Laki-Laki Tinggal di Teras Gedung Sekolah

Sebanyak 9.750 penyintas masih bertahan di pengungsian. Mereka berada di zona Kawasan Rawan Bencana [KRB], “jalur merah” hingga tujuh kilometer dari pusat erupsi

Kepedihan Ibu Penyintas Erupsi Lewotobi Laki-Laki yang Suaminya Meninggal di Pengungsian

Menurut Pemerintah Kabupaten Flores Timur, 10 pengungsi meninggal hingga 3 Desember

Warga Sikka Terdampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki Gunakan Hak Pilih di Lokasi Pengungsian

Floresa.co - Warga empat desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang menempati posko pengungsian di Kecamatan Waigete, sekitar 40 kilometer ke arah barat, menggunakan hak...

Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki Dievakuasi Kembali ke Flores Timur

Para pengungsi dievakuasi dari Kabupaten Sikka di sebelah barat kembali ke dua desa di Flores Timur yang berjarak belasan hingga puluhan kilometer sebelah timur Lewotobi

Artikel Terbaru

Wamen ESDM dan Dirjen EBTKE Kunjungi Kupang, Bakal Gelar Rapat “Percepatan Pengembangan Geotermal di Flores” dengan Bupati se-NTT, Perusahaan dan Lembaga Advokasi 

Rapat itu berlangsung di tengah munculnya protes dari berbagai pihak, termasuk Gereja Katolik, terhadap proyek geotermal

Kampanye Hari Bumi, Pegiat Lingkungan dan Mahasiswa di Kupang Ajak Pulihkan Alam di Tengah Krisis Iklim

Selain aktivis dari berbagai organisasi yang fokus pada isu lingkungan, aksi ini juga diikuti mahasiswa dan dosen dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

Warga Lereng Ile Lewotolok di Lembata Mulai Keluhkan Gangguan Pernapasan, Pemerintah Bagikan Masker Sisa Saat Erupsi Lima Tahun Lalu

Sejumlah kajian kesehatan menyebut masker tersegel hanya layak pakai hingga tiga tahun sesudah diproduksi

Membawa 20 Batako karena Alpa: Efektif Membentuk Karakter Peserta Didik?

Pemberlakuan sanksi yang hanya dilandasi kemarahan atau demi efek jera semata bisa membuat peserta didik takut berbuat salah, tapi bukan karena memahami nilai kebaikan atau kebenaran, tetapi karena takut pada sanksi yang memalukan