Artikel-artikel yang ditulis oleh

Fransiskus Pahing

100 Artikel

Janji Batal Mutasi Jadi Alasan Mantan Kepala Sekolah di Manggarai Melunak Usai Lakukan Protes dengan Mengunci Ruang Kelas

Ia menyatakan akan kembali mengunci ruang kelas apabila bupati memutasinya ke lokasi yang jauh dari sekolah tempatnya bertugas saat ini

Tidak Terima Dicopot, Mantan Kepala Sekolah di Manggarai Kunci Semua Ruang Kelas, Boikot Ujian

Kepala sekolah yang dilantik dua tahun lalu memilih mengunci ruang kelas hingga jam sekolah usai

Pemkab Manggarai Terbitkan Keputusan Baru: 8 Nakes Sukarela Murni yang Diberhentikan dari RS Pratama Reo Dikembalikan ke Puskesmas

Dinas Kesehatan menyatakan dengan kembali ke Puskesmas mereka masih bisa dapat “uang, walaupun sedikit”

Kembalikan Utuh Uang Nasabah di Manggarai yang Dipotong untuk Asuransi, BRI Sebut ‘Tidak Ada Persoalan Lagi’

Pegawai BRI Cabang Ruteng telah menemui nasabah yang uangnya dipotong pada 20 Maret

Tiba-tiba Diberhentikan, Nakes Sukarela Murni di RS Pratama Reo Kecewa dengan Pemkab Manggarai

Bukan upah, melainkan perasaan kehilangan peluang kerja sebagai ASN yang bikin sukarelawan kecewa

Artikel Terbaru

SMP di Manggarai Manfaatkan Lahan Tidur untuk Kebun Hortikultura

Sekolah akan membentuk kelompok tani sehingga bisa mengajukan proposal pengadaan benih dan peralatan kerja kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Unjuk Rasa di Labuan Bajo, Elemen Sipil Tuntut Cabut Izin Perusahaan di Taman Nasional Komodo

Aksi tersebut merupakan bagian dari protes terhadap kebijakan ugal-ugalan pemerintah dan DPR di Jakarta dan berbagai daerah

Keadilan untuk Affan Kurniawan: Korban Sipil Pertama dalam Agenda Remiliterisasi Indonesia

Aksi represif aparat Indonesia dalam unjuk rasa menentang kebijakan kenaikan tunjangan DPR hanyalah cermin dari kebangkitan militerisme yang sudah dirancang lebih dari satu dekade terakhir dan makin kelihatan jelas selama era Prabowo Subianto

Fenomena Romo Patris Allegro: Antara Kebebasan dan Bijak Bicara Ajaran Agama Lain di Ruang Publik

Imam Katolik di Keuskupan Agung Kupang itu rutin menggunakan media sosialnya untuk melancarkan kritik terbuka pada ajaran Protestan