Floresa.co – Di tengah upaya pemerintah memaksakan pelaksanaan proyek geothermal, warga Desa Wae Sano di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menyuarakan upaya penolakan. Hal itu dilakukan dengan beragam cara; melakukan rangkaian unjuk rasa, menyurati Bank Dunia – lembaga yang mendanai proyek itu -, dan meminta bantuan berbagai lembaga advokasi untuk membantu mereka.
Pada Jumat, 4 Maret 2022, puluhan warga, termasuk ibu-ibu, kembali menggelar aksi protes di Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat. Menegaskan sikap mereka menolak proyek itu, mereka membawa berbagai hasil panen, untuk mengingatkan pemerintah bahwa proyek itu akan menghancurkan sumber-sumber kehidupan mereka. Demi menolak klaim bahwa mereka dihasut kelompok luar untuk menolak proyek itu, mereka membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), bukti mereka warga asli Wae Sano.
Tim Floresa.co merekam aksi warga ini, lewat foto-foto berikut.







