Sejak awal, proyek dengan anggaran 42 miliar rupiah ini yang berada di Hutan Bowosie, penyangga kota Labuan Bajo diprotes publik karena membabat puluhan hektar wilayah hutan.
Sekitar 22 item pekerjaan dalam proyek milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu yang diduga terjadi penyimpangan dalam pengerjaannya.