Semburan lumpur panas terjadi di sejumlah lokasi setelah proyek yang dimulai lebih dari 20 tahun lalu gagal berkali-kali. Kini, pemerintah kembali mengerjakan PLTP Mataloko, menambah kegetiran warga yang telah merasakan dampak, seperti rusaknya lahan pertanian, keroposnya atap rumah dan munculnya penyakit.