Floresa.co – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Labuan Bajo, kabupaten Manggarai Barat. Ia sudah tiba di kota ujung barat Pulau Flores itu sejak Minggu (19/1) kemarin.
Namun, di hari pertama kemarin, Presiden bersama keluarga hanya berlibur menikmati keindahan Labuan Bajo. Pada hari kedua ini, rencananya Presiden akan meninjau sejumlah proyek infrastruktur yang dibangun pemeirintah.
Salah satunya, Presiden akan meninjau lokasi pembangunan dermaga niaga Menjerite di kecamata Boleng. Namun, pada hari ini sejumlah warga menggelar protes di kantor bupati Manggarai Barat dan kanto DPRD.
Warga yang menamakan Gerakan Masyarakat Peduli Pelabuhan Bari (GMPPB) ini protes karena lokasi dermaga dipindahkan dari lokasi semula di Bari di kecamatan Macang Pacar.
Para pendemo mulai melakukan aksi di pertigaan Wae Mata langsung menuju kantor Bupati Mabar.
Mereka berupaya untuk bertemu dengan Bupati Agustinus Ch Dula. Namun, Dula tak ada di tempat. Menurut informasi Dula sedang mendampingi Presiden.
Para pendemo memita agar pemda dan pemerintah pusat tetap membangun dermaga niaga sesuai Perda Manggarai Barat No 9 tahun 2012. Dalam pasal 10 ayat (3) disebutkan “Pelabuhan Pengumpul yaitu Pelabuhan Niaga/Peti Kemas adalah di Desa Bari Kecamatan Macang Pacar.” Lalu, Pasal 10 ayat 3 huruf b) berbunyi:“Pelabuhan Penumpang dan Pelabuhan Wisata Internasional adalah di LabuanBajo.” Perda ini berlaku sampai hari ini dan belumdirevisi.
Karena itu, para pendemo meminta agar pembangunan pelabuhan niaga di Menjerite dibatalkan.
Dalam tuntutannya, para pendemo juga meminta kepolisian, KPK, Kejari untuk menyelidiki pemindahan pembangunan dermaga niaga dari Bari ke Menjerite.
Selain demo di kantor bupati, GMPPB juga menyampaikan aspirasi mereka di kantor DPRD.
Informasi yang diterima Floresa.co, Presiden Joko Widodo pada pukul 13.00 akan mendatangi lokasi pembangunan dermaga niaga di Mencerite di Desa Tanjung Boleng. Jarak Mencerite dengan pusat kota Labuan Bajo sekitar 5 Km.
