ReportaseMendalamDilarang Kekasih, Calon PNS di Manggarai Diam-diam Ikut Tes dan Lolos

Dilarang Kekasih, Calon PNS di Manggarai Diam-diam Ikut Tes dan Lolos

Floresa.coWajah Roswita Yusbela Derwian berseri-seri. Matanya berkaca-kaca. Ia terus melempar senyum kepada orang-orang yang menyalaminya.

Ucapan selamat terus mengalir dari sesama peserta dan panitia seleksi CPNS di kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Manggarai, Sabtu sore, 10 November 2018.

Roswita menjadi salah satu dari tiga peserta yang mencapai passing grade atau standar minimal untuk seleksi kompetensi dasar (SKD) pada sesi IV hari ketujuh. Dua peserta lainnya adalah Klaudiana Lunur dan Fransiskus Suhardi.

Ketiganya merupakan pelamar formasi guru bidang studi Matematika.

Roswita melamar untuk SMPN 15 Satar Mese, sedangkan dua rekannya melamar untuk SMP Satu Atap Pong Meleng.

“Saya sempat ragu,” ujar Roswita kepada para wartawan.

“Saya ini sebenarnya tidak ikut tes,” lanjutnya.

Alasannya, bukan karena banyaknya peserta yang berguguran karena tak mampu mencapai passing grade.

Tantangan untuk Roswita, datang dari kekasihnya.

“Saya dilarang calon suami saya untuk jadi PNS. Ini yang berat bagi saya,” katanya.

“Saya ikut tes ini secara diam-diam,” lanjutnya.

Alumnus FKIP Universitas Kanjuruhan Malang tahun 2016 itu sudah bertunangan dengan seorang anggota TNI Angkatan Laut, yang kini bertugas di Maumere, Sikka.

“Dia mau, setelah nikah saya harus ikut dia,” tutur wanita kelahiran Lukup, Satar Mese Utara, 16 Januari 1994 itu.

Selain itu, statusnya yang masih sebagai guru Matematika di SMK St Aloysius, juga menjadi soal lain. Ia masih terikat kontrak dengan sekolah itu hingga Maret 2019 dan pilihannya untuk mengikuti tes, membuatnya harus berhenti bekerja.

“(Saya) sempat bimbang sampai tadi. Saya yakin (untuk ikut), satu jam sebelum tes. Saya hampir terlambat datang tes,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, kakaknya yang kemudian membuat ia memantapkan keputusan.

“Kaka memotivasi saya untuk ikut. Kebetulan kakak kemarin ikut tes,” ungkapnya.

Dalam kebimbangan itu, Roswita tak sempat mempersiapkan diri dengan baik. Namun ia percaya diri mengerjakan soal-soal tes karena pengalamannya mengikuti seleksi guru di SMK St Aloysius.

“Saat masuk di SMK Aloysius itu kami mengikuti tes seperti ini,” katanya.

NJM/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA