ReportasePeristiwaTerseret Air Hujan, Bocah di Rahong Utara Hilang

Terseret Air Hujan, Bocah di Rahong Utara Hilang

Floresa.co – Joshua Ebok (6,8), bocah di kampung Purang, Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai terseret air drainase tepi jalan di kampung tersebut pada Selasa, 2 April 2019 sore.

Bungsu dari tiga bersaudara pasangan Marselinus Ebok dan Kornelia Anarin itu, awalnya bermain air bersama saudari dan beberapa temannya. Tiba-tiba baju bocah itu terbawa air. Saudarinya pun berusaha mengejar.

Saat itu, Joshua jatuh dan terus terseret air menuju kali yang hanya berair saat musim hujan itu. Saudari korban sempat menarik tangannya, namun ia tak kuat sehingga tangan korban lepas dari genggamannya.

Beberapa saat kemudian, orang-orang dewasa berusaha melakukan pencarian di sepanjang kali. Saat itu volume air cukup banyak. Namun pencarian korban tak membuahkan hasil.

Pencarian dilanjutkan hingga Selasa malam dengan bantuan senter. Mereka menyisir kali yang curam sejauh kurang lebih satu kilometer. Namun Joshua tak ditemukan.

Pada Rabu pagi diadakan ritual dengan menyembelih ayam jantan. Kemudian dilakukan pencarian hingga siang. Kali ini dibantu oleh beberapa polisi dan tentara. Namun hingga hujan kembali mengguyur kampung itu pada Rabu siang, korban belum ditemukan.

“Mulai dari kemarin sore, tadi malam, sampai hari ini, warga masih melakukan pencarian. Kami masih berusaha dan berharap korban bisa ditemukan,” ujar Babinkamtibmas Desa Buar, Bripka Kornelis Jebarus.

Orangtua korban dan keluarga besarnya sangat terpukul dengan peristiwa itu. Mereka terus menangis sambil memanggil-manggil nama Joshua.

Marselinus Ebok, ayah korban, menuturkan, dirinya tak pernah menyangka anak bungsunya itu pergi dengan kejadian yang sangat memilukan.

Saat kejadian, Marsel sedang bertugas di sekolah. Ia pulang dari sekolah setelah mendapati kabar tersebut.

Ia menuturkan kedekatannya dengan anak kesayangannya itu. Ia juga mengaku selalu mengkhawatirkan anak-anaknya.

“Saya selalu melarang anak-anak untuk bermain di jalan, awas kendaraan. Bermain di got atau kali saat hujan juga saya larang. Apalagi kalau mereka panjat pohon. Saya selalu mengawasi anak-anak. Seandainya kemarin saya ada di rumah, Jushua pasti masih ada,” katanya.

NJM

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA