Floresa.co – Video penggalian jenazah Santo Yohanes Paulus II tengah beredar di media sosial dan aplikasi percakapan, dengan narasi bahwa jenazah itu “tampak utuh setelah 12 tahun”.
Video berdurasi empat menit tiga puluh satu detik itu memperlihatkan kerumunan massa yang sedang mengarak sebuah peti berbahan kaca.
Di dalam peti itu, tampak tubuh Santo Yohanes Paulus II terbaring dengan kedua tangan mendekap di dadanya.
Orang kudus yang menjadi paus, pemimpin Gereja Katolik pada 1978-2005 itu, tampak mengenakan pakaian resmi kepausan berwarna campuran merah dan putih, tanpa penutup kepala.
“Jenazah Paus Yohanes Paulus digali kemarin, setelah 12 tahun. Tubuhnya tampak utuh tanpa tanda-tanda pembusukan,” demikian narasi video tersebut yang dibagikan di salah satu grup perkumpulan alumni sebuah sekolah Katolik di Flores, Nusa Tenggara Timur.
Penelusuran Fakta
Floresa melakukan penelusuran fakta terkait video tersebut dengan memasukkan kata kunci “jenazah Paus Yohanes Paulus” ke mesin pencarian Google.
Dari penelusuran tersebut terungkap bahwa video itu sebelumnya viral pada pertengahan tahun lalu.
Pastor Markus Solo Kewuta, SVD, imam asal Flores Timur yang kini bekerja di Vatikan sempat memberi klarifikasi pada 4 Juli 2023 bahwa “berita itu tidak benar”.
“Video yang beredar memang kelihatannya sangat mirip dengan wajah Paus Yohanes Paulus II, tetapi itu adalah kreasi, susunan atau materi yang berbentuk lilin atau cairan lilin yang digunakan untuk merekonstruksi kembali tubuh dan wajah Paus Yohanes Paulus II,” kata imam anggota Dikasteri Kepausan untuk Dialog Antar Umat Beragama itu, seperti dilansir dari media Katolik, Hidupkatolik.com.
Ia mengatakan patung lilin tersebut dibuat di Meksiko pada 2011, setahun setelah Yohanes Paulus II diangkat sebagai beato – tahap dalam proses menjadi orang suci dalam Gereja Katolik sebelum diberi gelar santo.
Pembuatan patung tersebut, kata dia, sebagai penghormatan umat Katolik terhadap paus yang meninggal pada 2 April 2005 itu.
“Orang-orang yang bernyanyi dalam video atau bersukacita di dalam video itu adalah umat yang berbahasa Spanyol. Orang tidak menggunakan bahasa Spanyol di Vatikan dan Italia. Jadi, marilah kita selalu tetap waras untuk menanggapi berita,” katanya.
Ia juga menegaskan “jenazah Yohanes Paulus II belum pernah dibuka, kecuali digali dari kubur” pada 2011 dan dipindahkan tempatnya dari Katakombe ke dalam Basilika Santo Petrus, persisnya di altar Santo Sebastianus.
“Dan itu menempel di tembok, bukan di bawah tanah,” katanya lagi.
Selain klarifikasi tersebut, penelusuran fakta Floresa juga menemukan beberapa berita debunking terhadap video itu, baik oleh media dalam negeri Kompas.com, maupun media internasional Reuters.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta dan klarifikasi resmi pejabat Vatikan, video terkait jenazah Santo Yohanes Paulus II yang diklaim masih utuh termasuk dalam kategori hoaks.
Editor: Ryan Dagur