Labuan Bajo, Floresa.co – Sekitar pukul 19.00 WITA, pembukaan Festival Pede dimulai. Ada sekitar tiga puluhan pemuda berdiri di pelataran panggung utama yang membelakangi laut.
Dalam kata pembukaannya, Icha Tulis, salah satu anggota komunitas Bolo LoBo, mengatakan festival Pede adalah merayakan Pede sebagai ruang publik.
“Ini adalah ruang kita berekspresi. Tempat kita menampilkan segala karya sini. Natas Bate labar “ katanya.
Festival Pede melibatkan beberapa komunitas seni di Labuan Bajo, antara lain komunitas Bolo LoBo, komunitas lontart Galeri, komunitas kopi sastra, dan komunitas mata rantai.
Karena melibatkan banyak seniman tersebut, Kata Icha, festival Pede bukan semata-mata pentas seni semata. Lebih dari itu, melalui karya seni, para pemuda ingin mengadvokasi masalah-masalah sosial.
“Kita ingin sampaikan kepada Pemerintah dan pebisnis hentikan segala bentuk pencaplokan sumber daya ekonomi dan ekologi atas nama konservasi dan Pariwisata”
Edward Angymoy menambahkan, tema “ dimana tanah air beta” sangat relevan untuk festival Pede. Maka seluruh rancangan, dekorasi, dan lukisan, akan memuat pesan-pesan sosial yang kuat.
“Kita ingin perkuat kedaulatan rakyat atas tanah ini,”ujarnya.
Sebagaimana direncanakan, festival tersebut dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari selama 15-17 Agustus 2015. Adapun kegiatan diselenggarakan antara lain pentas seni (art performing), workshop, instlasi, pentas musik, video, dan fotografi.
BACA :Sehari Menuju Festival Pede
Pada hari pertama rencananya diadakan pameran lukisan, pemutaran film dokumenter dan pentas seni. Selanjutnya, pada hari kedua, ada lomba-lomba kreatif, pertunjukkan musik, permainan tradisional, workshop fotografi, dan pameran fotografi.
Sedangkan di acara puncak, yakni pada tanggal 17 Agustus diadakan workshop melukis bersama 70 anak dan pentas seni di sore hari. Dalam acara akbar tersebut akan dipertujukan pentas musik, teater, tarian, dan musik. (Gregorius Afioma/PTD/Floresa).
