Labuan Bajo, Floresa.co – Hari ini, Kamis (20/8/2015), Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai Barat (Mabar), NTT menggelar rapat kordinasi penetapan dan penarikan nomor urut pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati yang akan bertarung dalam pilkada 9 Desember nanti.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10.20 Wita dan berlangsung di aula lantai dua kantor KPUD Kabupaten Mabar itu dibuka oleh Robertus Veridimus, salah seorang komisioner KPUD.
Dalam sambutannya Robertus menyampaikan beberapa item pelaksanaan penetapan dan penarikan nomor urut paslon.
Kata dia, pada 24 Agustus 2015 nanti akan dilaksanakan penetapan paslon di kantor KPUD Kabupaten Mabar dengan massa yang terbatas. Pihak yang diperkenankan masuk kantor KPUD hanya pasangan bupati dan wakil bupati, ketua-ketua partai pendukung dan ketua pemenangan.
Lanjut dia, pada 25 Agustus 2015 akan di laksanakan penarikan nomor urut paslon di hotel Jayakarta dengan jumlah massa juga dibatasi pihak KPUD yaitu paslon itu sendiri dan 20 orang perwakilan.
Kegiatan koordinasi nomor urut hari ini, turut dihadiri Kapolres Mabar, AKBP Jules Abraham Abast, anggota komisionaris KPU Kabupaten Mabar Thomas Dohu dan Hironimus Suhardi . Juga hadir Kepala Bagian Kesbangpol Kabupaten Mabar, Paulus Selasa bersama staf yaitu Felix Harap dan Maria Seriang.
Selain itu, tampak hadir anggota Panwas pemilihan bupati dan wakil Bupati Kabupaten Mabar tahun 2015 Wigbertus Haryono, Danramil 1612 – 02 Labuan Bajo Kapten Inf. Sulaiman Baba, dan Mikael L. Roman, sekretaris Dishub dan Infokom.
Dari partai politik hadir: Andreas Andi dan Agustinus Umar dari Partai Golkar; Agustinus Duran dari Partai Demokrat; Syarifudin dari PBB; Kosmas Semen Janggat, Ketua Partai Gerindra; Tan Hasiman, Ketua PAN; Darius Angkur, Ketua DPC PDIP Kabupaten Mabar dan Hamka, ketua DPC PPP.
Dari calon perseorangan hadir L. E Hello, Ketua tim pemenangan Paket Firdaus (Ferdy Pantas dan Jhony Hapan).
L. E. Hello, Ketua tim pemenangan Paket Firdaus mengharapkan agar Penetapan dan penarikan undian pasangan calon hendaknya tidak melibatkan massa yang banyak. Ia mengatakan, kalau bisa hanya ketua dan sekretaris pemenangan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban. (Ardy Abba/PTD/Floresa)
