Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
- Reportase
Kecam Penyitaan Arak Tradisional, Mahasiswa di Flores Timur Unjuk Rasa di Polres, Kantor Bupati dan DPRD
Mereka menyatakan arak adalah bagian dari kearifan lokal, sekaligus penopang ekonomi masyarakatSampah Menumpuk di Lereng Hutan Bowosie, Sebagian Puing Bangunan, Diduga dari Hotel yang Sedang Dibangun
Tumpukan sampah itu muncul sejak awal tahun iniKejati NTT Jerat Eks Kapolres Ngada dengan Pasal Berlapis, Kelompok Advokasi Tuntut Sertakan UU TPPO dan Narkotika
Tindakannya masuk kategori kejahatan luar biasa, kata Kejati NTT
- Perspektif
Geotermal di Flores dan Ilusi Otonomi Daerah
Alih-alih bertindak otonom, para bupati malah bekerja mengamankan oligarki ekonomi dan hanya manggut pada kehendak pemerintah pusatProyek Geotermal dan Retaknya Kepercayaan Warga terhadap Negara
Ketika ekspresi keberatan warga dibalas dengan represi simbolik maupun nyata, maka pesan yang dikirim negara sangat jelas: tidak ada ruang untuk berbeda, tidak ada tempat untuk suara alternatifKoperasi Desa Merah Putih untuk Siapa?
Pembentukan koperasi ini menghilangkan dan membatalkan otonomi desa
- Literasi
Trilogi Insiden, Perlawanan Seno Gumira Ajidarma yang Kerja Jurnalistiknya tentang Timor Leste Ditindas Orde Baru
“Cacing diinjak-injak saja menggeliat, apalagi manusia,” kata Seno Gumira AjidarmaSeekor Burung Kecil Biru di Naha: Reportase dan Refleksi Pascakonflik di Timur Indonesia
Di tengah keterbatasan akses bagi jurnalis perempuan di wilayah konflik, Linda Christanty memilih tetap pergi, menemukan cerita-cerita ketidakadilan pemerintah yang menyulut pertikaianSeabad Pramoedya Ananta Toer: Pengingat akan Luka, Keberanian Perempuan dan Rasa Kemanusiaan
Karya Pram menjadi tempat berpijak dalam masa yang gelap
- Narasi
‘Balada Tana Mbate,’ Narasi Keresahan Mahasiswa terhadap Peminggiran Warga Manggarai dalam Proyek Pembangunan
Karya seni Komunitas Niang Gejur ini mengontraskan cara pandang pemerintah dan korporasi dengan warga lokal dalam konsep ketuhanan, kemanusiaan dan hak atas ruang hidupMasih Adakah Polisi yang Melindungi dan Melayani Masyarakat?
Jawabannya adalah ya, kendati tidak mudah menemukannyaMelestarikan Tari Vera, Menjaga Warisan Peradaban Etnik Rongga di Manggarai Timur
SDK Wae Poang menjadikan upaya pelestarian tari ini sebagai materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Wawancara
Dewi Kartika, Sekjen KPA soal Konflik Lahan di Nangahale: Hukum Agraria Tak Sekadar Legalistik, Hak Asal-usul Perlu Diutamakan
Ia juga mengingatkan pentingnya menerapkan secara sungguh semangat reforma agraria yang memprioritas kelompok masyarakat kecil, bukan mereka yang punya kuasa dan modalAbdon Nababan, Pemerhati Masyarakat Adat: Gereja Katolik di Sikka Pilih Terapkan Hukum Negara Meski Sadar akan Timbulkan Ketidakadilan
Gereja perlu bermusyawarah dengan umat melalui pendekatan sejarah dan sosial, kata AbdonSeverinus Kurniadi: Labuan Bajo Butuh Rencana Induk Drainase yang Detil Per Zona
Sistem drainase di Labuan Bajo diakui masih buruk, jadi salah satu pemicu kota super premium ini terus mengalami banjir
- Cek Fakta
Disinformasi: Unjuk Rasa Warga Poco Leok Diprovokasi LSM, Media Lokal dan Lembaga Gereja
Satu di antara media yang menyebarkan disinformasi pernah dinyatakan bersalah oleh Dewan Pers dan meminta maaf “dari hati yang paling dalam”Apakah Floresa dan Lembaga Advokasi Kasus Geotermal di Flores Terima Dana dari “Oligarki Fosil”?
Akun anonim menyebar tudingan tidak berdasar di media sosial dengan mencatut banyak lembagaCek Fakta: Informasi Hoaks Soal Dua Putra Jokowi yang Divonis Penjara
Informasi tersebut muncul dalam video dengan yang judul dan isinya tidak sinkron