Mengapa Tim Maxi-Aisis Pertanyakan Data Dukungan Paket Firdaus?

Pengurus partai pendukung Maxi-Asis menggelar konfrensi pers terkait data dukungan paket Firdaus, Senin (17/8/2015).
Pengurus partai pendukung Maxi-Asis menggelar konfrensi pers terkait data dukungan paket Firdaus, Senin (17/8/2015).

Labuan Bajo, Floresa.co – Tiga partai politik pengusung pasangan Maximus Gasa-Abdul Asis mempertanyakan transparansi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Manggarai Barat terkait data dukungan pasangan calon perseorangan Ferdinandus Pantas-Yohanes Hapan (Firdaus).

Tiga pertai tersebut yaitu Gerindra, PKS dan PBB, meminta KPUD membuka data rinci dukungan untuk paket Firdaus. Data rinci yang mereka maksudkan adalah nama-nama orang yang memberikan dukungan berupa foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk paket Firdaus.

“Kami membutuhkan kopian atau lampiran KTP yang mendukung calon perseorangan supaya tau benar siapa yang serahkan KTP dan juga ada tandatangan basah yang bermetrai 6000. Untuk mengetahui hal itu KPU harus transparan. Dugaan saya ada manipulasi dukungan untuk calon perseorangan,”ujar Ketua DPD PKS Manggarai Barat, Sumardi dalam konfrensi pers di Sekretariat Maxi-Asis, Senin (17/8/2015).

Hal senada juga disampaikan Ketua DPC Gerindra Kosmas Semen Janggat dan Ketua DPC PBB Rostini yang hadir dalam konfrensi pers itu.

Di balik permintaan data rinci ini tercium aroma rivalitas antara Maxi-Asis dengan Firdaus. Maklum, bila dilihat dari asal-usul kandidat, pemilih dua pasangan ini beririsan di Daerah Pemilihan (Dapil) II yang meliputi Kecamatan Macang Pacar, Kecamatan Ndoso dan Kecamatan Kuwus.

Ferdinandus Pantas berasal dari Coal, Kuwus dan Maximus Gasa dari kampung Pora,  Kecamatan Ndoso. Jumlah pemilih di kecamatan Ndoso pada pemilihan presiden lalu sebanyak 11.252 pemilih. Sedangkan di Kuwus sebanyak 14.508.

Jumlah warga Kecamatan Ndoso yang memberikan dukungan KTP untuk pasangan Firdaus dalam pilkada 2015 ini sebanyak 7.444 orang, terbanyak kedua setelah Kecamatan Kuwus yang mencapai 8.406.

Jika variabel asal-usul menjadi penentu preferensi politik pemilih, maka pemilih di Ndoso menjadi rebutan dua pasangan kandidat ini. Bila keduanya, sama-sama lolos, maka potensi suara makin menipis. Karena itu, menjegal salah satutnya adalah salah satu cari agar potensi suara itu tak tergerus. (Petrus D/Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini