Sengkarut Proyek Dana Desa di Golowuas, Warga Minta Inspektorat Manggarai Timur Turun Tangan

Elar Selatan, Floresa.co – Sejumlah proyek fisik di Desa Golo Wuas, kecamatan Elar Selatan, kabupaten Manggarai Timur (Matim) masih mangkrak. Padahal sudah dianggarkan sejak 2019 lalu. Warga pun meminta Inspektorat kabupaten turun tangan.

Valentinis Milin tak bisa menahan kekesalannya. Beberapa proyek fisik dari Anggaran Dana Desa di desa Golowuas, dimana ia menjadi salah satu warganya, tak juga dikerjakan. Padahal pejabat dari kabupaten Manggarai Timur mulai dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) hingga anggota DPRD Manggarai Timur sudah turun tangan untuk memediasi. Tetapi hasilnya, proyek tetap belum juga dikerjakan.

“Saya minta Inspektorat Matim periksa mantan pejabat desa Golowuas yang menangani proyek-proyek ini,” kata warga dusun Watu ini kepada Flores.co, Minggu 10 Mei.

Milin menyebutkan ada tiga proyek di desanya yang mangkrak. Ketiga proyek tersebut adalah proyek air minum bersih, proyek telford di dusun Langga dan proyek lapen di dusun Watu.

“Semuanya itu sudah dianggarkan sejak tahun 2019. Tidak tahu kapan akan dikerjakan,” ujar mahasiswa Universitas Flores, Ende ini.

Ia mengatakan pada Februari lalu, Dinas PMD Manggarai Timur dan anggota DPRD Manggarai Timur  asal Golowuas Gonis Bajang sudah pernah datang ke desanya untuk memediasi masalah tiga proyek ini.

Baca: Desa Golowuas di Manggarai Timur Kucurkan Dana Rp 120 Juta Tangani Covid-19

Saat itu, mantan pejabat desa Golowuas Kristoforus Salur (mantan Sekretaris) dan Damasus Gagur (mantan Kepala Desa) di hadapan masyarakat desa berjanji akan menuntaskan proyek-proyek tersebut.

Valentinis pun kecewa dengan Dinas PMD Manggarai Timur dan DPRD yang tidak memantau pelaksanaan dari janji mantan kepala desa dan mantan sekretaris desa itu.

Menanggapi keluhan warga ini, mantan  Sekretaris Desa Golowuas  Kristoforus Salur mengatakan proyek air minum bersih di dusun Langga yang hingga saat ini belum dikerjakan  akan dialihkan ke dusun Watu.

Relokasi ini dilakukan karena pemerintah desa mengalami konflik dengan pemilik lahan yang memiliki sumber mata air.

“Pemilik lahannya menolak sehingga kita alihkan ke dusun lain,” kata Kristoforus Salur yang juga mantan Pjs Kepal Desa.

Sementara terkait proyek lapen di dusun Watu,  akan dikerjakan pada musim kemarau. Kristo Salur beralasan bila dikerjakan saat musim hujan, mutu lapen berkurang.  Selain cuaca, alasan lainnya karena ada masalah Covid-19 sehingga proyek lapen itu ditunda.

“Tunggu musim kering dulu baru dikerjakan. Kalau kerja pada saat musim hujan begini mutunya tidak bagus,” ujarnya menegaskan.

Sedangkan untuk proyek telford di dusun Langga, mantan Kepala Desa Golowuas Damasus Gagur mengungkapkan material proyek sudah mulai diangkut ke lokasi dan siap dikerjakan dalam waktu dekat.

Baca: Proyek Lapen Tahun 2019 di Desa Golowuas, Manggarai Timur Mangkrak: Dana Harus Dikembalikan

Camat Elar Selatan Stefanus Lamar mengatakan sudah memanggil beberapa orang yang terkait tiga proyek tersebut. Pihak yang dipanggil adalah Gamasus Gagur dan Kristoforus Salur. Selain itu juga ketua BPD David Tampur, bendahara serta Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Kepala desa terpilih yaitu Kristianus Naba juga turut dipanggil camat.

“Camat sudah memanggil beberapa  orang yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut dan membuat pernyataan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sampai dengan 30 April 2020,” ujar Stefanus Lamar.

Namun, 30 April sudah berlalu, proyek masih belum dikerjakan.

Gabrin Anggur/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini