Labuan Bajo, Floresa.co – Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Manggarai Barat, Agus Tama di diperiksa penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Mabar,Senin (14/9/2015) selamaTujuh jam.
Ia diperiksa terkait dugaan adanya tindak pidana korupsi pengerjaan paket jalan Lando-Noa di Kecamtan Macang Pacar.
Ruas jalan ini merukan jalan provinsi. Namun, anggarannya pengerjaannya dari APBD II atau Kabupaten Mabar tahun anggaran 2014 dengan pagu Rp 4 miliar. Proyek penunjukan langsung (PL) itu, dikerjakan CV Sinar Lembor Indah.
BACA Juga: Kadis PU Mabar Diperiksa Penyidik Tipikor Polres Mabar
Agus yang diperiksa dalam satu ruangan bersama Asisten II, Martin Ban, nampak sigap mendengar pertanyaan bertubi-tubi tim penyidik.
Usai diperiksa, Tama lalu membacakan hasilnya. Dirinya berulang-ulang mengusapi wajahnya dengan sapu tangan, yang disimpan dalam saku pakaian yang dikenakannya.
Selesai pemeriksaaan, sekitar pukul 15.10 Wita,Tama keluar melalui pintu masuk menuju Polres Mabar (pintu utama saat masuk polres). Sementara Martin Ban, tidak diketahui kemana arah keluarnya. Padahal sebelumnya Ban masuk melalui pintu Masuk atau bagian kiri Polres Mabar.
Ketika ditanya materi Pemeriksaan, Agus enggan berkomentar dan terkesan menutupi. “Tidak usahlah,”ujarnya.
Agus mengatakan status paket jalan Lando-Noa yang dikerjakan tahun anggaran 2014 merupakan bencana alam. “Bupati hanya menyatakan pernyataan bencana alam saja di lokasi ruas Lando-Noa. SK untuk tender bagi CV Sinar Lembor Indah, selaku pihak ketiga oleh kepala Dinas PU,”ujarnya.
Kasat Reskrim, AKP Alfred Sabungan Banjar Nahor,SIK mengatakan Agus dan Martin Ban hari ini diperiksa sebagai saksi. “Tahapan hari ini, keduanya diperiksa sebagai saksi,”ujarnya.
Penyidik kata Alfres akan terus mendalami kasus ini. Ia juga berjanji akan memeriksa sejumlah pihak lainnya yang terkait.
Pantaun media ini beberapa waktu lalu, di lokasi pengerjaan jalan paket Lando-Noa, tidak ditemukan titik-titik longsor. Sejumlah warga mengaku, kondisi jalan Lando-Noa pada musim hujan, susah untuk dilalui kendaraan, akibat lumpur dan kondisi jalan yang kian rusak dari tahun ke tahun. (Ferdinand Ambo/PTD/Floresa).