Jakarta, Floresa.co –Himpunan Pemuda dan Mahasiswa Manggarai Barat (Hipmmabar) Jakarta menyatakan menyayangkan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Mabar terhadap sejumlah anak muda di Labuan Bajo pada Sabtu malam, 11 April 2020.
Menurut mereka, ketimbang menggunakan cara-cara kekerasan dan intimidatif, polisi seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat.
“Menurut saya, tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut sangat disayangkan, apalagi sampai mengalami luka fisik seperti itu pada warga masyarakat,” kata Ketua Hipmabbar Jakarta, Fernandes Nato kepada Floresa.co, Minggu malam, 12 April 2020.
Baca: Lewat Video, Pemuda di Labuan Bajo Kisahkan Pemukulan oleh Polisi
“Tentu sebagai masyarakat kita sangat menghormati aparat penegak hukum bila mereka menindak masyarakat yang bandel dan tidak taat asas. Namun, penindakan itu tidak harus dipukul dan lain sebagainya, apalagi sampai menimbulkan luka fisik,” tambahnya.
Nando -sapaannya – menyatakan, pendekatan-pendekatan humanis akan jauh lebih ampuh untuk memastikan keteraturan di dalam masyarakat.
“Semoga kasus seperti ini tidak berulang di Mabar,” katanya.
Ia juga berharap agar masyarakat Mabar yang baru pulang dari perantauan mematuhi protokol pencegahan Covid-19 sehinggaa dapat memberikan rasa aman kepada keluarga dan masyarakat lain.
Baca: Akui Adanya ‘Tindakan Tegas’ Terhadap Para Pemuda, Kapolres Mabar Libatkan Propam Periksa Oknum Anggota
“Ketika sampai di Labuan Bajo, segera untuk melapor diri kepada pihak-pihak terkait yang menangani Covid-19,” katanya.
Peristiwa penganiayaan terhadap kesembilan pemuda itu dikisahkan oleh salah satu korban, Edo Mense melalui video berdurasi 5 menit 10 detik yang kemudian viral.
Baca: Ibu dari Pemuda yang Dipukul Polisi di Labuan Bajo: ‘Ini Terlalu Berlebihan’
Dalam video itu, Edo mengaku bahwa mereka dipukul anggota Polres Mabar karena dianggap tidak mengindahkan larangan untuk berkumpul demi mencegah penyebaran Covid-19.
Akibat pemukulan itu, setidaknya tiga pemuda mengalami luka parah di bagian wajah dan kepala bagian belakang, yang foto dan videonya diperoleh oleh Floresa.co, Minggu, 12 April.
Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Kapolres Mabar, AKBP Handoyo Santoso mengatakan mengakui adanya ‘tindakan tegas’ terhadap sejumlah pemuda itu dan mengkalim melibatkan Seksi Propam untuk memeriksa tindakan arogan oknum anggotanya.
“Menindaklanjuti laporan yang telah beredar di tengah masyarakat bahwa adanya indikasi tindakan arogan oleh oknum petugas, maka Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat telah memerintahkan Seksi Propam Polres Mabar untuk memeriksa dan menindak tegas oknum petugas,” kata Handoyo.
ARJ/ARL/FLORESA