Labuan Bajo, Floresa.co – Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores (BPOP-LBF) diduga tilep dana senilai 10 miliar rupiah yang bersumber dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun anggaran 2019.
Informasi yang diperoleh Floresa.co, beberapa waktu lalu Tim Inspektorat Internal Kementerian Pariwisata disebutkan pernah melakukan pemeriksaan sejumlah pihak yang bekerja pada lembaga tersebut.
Namun, beberapa di antara mereka mengaku tidak tahu-menahu penggunaan dana tersebut karena sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab Direktur Utama, Shana Fatina.
Disebutkan juga, BPOP LBF juga diduga membuat laporan tenaga kerja fiktif meski tetap ada alokasi gaji untuk tenaga kerja yang dilaporkan tersebut.
Floresa.co sudah berupaya meminta konfirmasi Shana Fatina di kantornya pada Jumat, 16 April 2021, namun tidak berhasil.
BACA: Catatan Tentang Lahan 400 Hektar BOP Labuan Bajo Flores
“Dia sulit ditemui. Tidak tau agendanya apa. Kadang datang sore hari,” kata salah satu pegawai yang ditemui di kantor tersebut.
Floresa.co mencoba menghubunginya melalui pesan WhatsApp. Ia mengarahkan Floresa.co untuk menemui staf bagian Humas, Sisilia Jemana.
Namun, Jemana juga tidak berada di tempat. Melalui layanan WhatsApp, ia meminta Floresa.co untuk mengajukan pertanyaan dan berjanji akan memberikan jawaban.
“Oke saya siapkan jawabannya,” kata Sisilia.
Hingga berita dinaikkan, Jemana belum memberikan jawaban.
Ferdinand Ambo/Floresa