Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!

Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
ReportasePeristiwaWarga Pong Ara Ruteng Kesulitan Air Bersih

Warga Pong Ara Ruteng Kesulitan Air Bersih

Ruteng,Floresa.co – Kabar soal kekurangan air bersih di kota Ruteng kembali terdengar. Di musim kemarau tahun lalu, sejumlah warga di ibu kota Kabupaten Manggarai itu juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.

Kemarau panjang tahun ini kembali menghadirkan cerita yang sama. Sebagian warga di kota Ruteng kesulitan mendapatkan air minum bersih.

Misalnya di wilayah Pong Ara, Kelurahan Pitak, Kecamatan Langke Rembong, dua minggu belakangan ini sulit mendapatkan air.

Pipa penyalur air ke wilayah tersebut, yang berada di samping utara bandar udara Frans Sales Lega, tampak tak banyak air yang mengalir. Padahal instalasi air milik Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Thirta Komodo Ruteng tersebut, baru saja diresmikan pemerintah Kabupaten Manggarai pada 6 Juni lalu.

Saat itu masuknya air minum di kawasan tersebut langsung diresmikan Christian Rotok, Bupati Manggarai saat itu dan disaksikan oleh kepala PDAM Thirta Komodo, Klemens Man. Sejumlah pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan warga setempat juga hadir.

Avent Mbejak, salah seorang tokoh masyarakat Pong Ara mengaku, selama dua minggu terakhir ini mereka kesulitan air bersih.

“Sudah dua minggu (air) tidak jalan,” kata Avent kepada Floresa.co, Rabu (16/9/2015).

Ia mengatakan, lantaran kurang lancarnya pasokan air di Pong Ara, sejumlah warga pun harus rela mengantri berjam-jam untuk mendapatkan air demi kebutuhan setiap hari.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Klemens Man, Kepala PDAM Thirta Komodo Kabupaten Manggarai belum bisa dihubungi.

Catatan Floresa.co akhir tahun 2014 lalu, masalah krisis air di kota Ruteng sempat menjadi wacana panas di Manggarai, baik melalui pemberitaan media massa maupun perbincangan di media sosial facebook.

Masalah ini, bahkan menjadi perdebatan dalam rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai.

Saat itu, dalam sidang tersebut, Mansetus Mitak, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai menjelaskan alasan bahwa kekurangan air merupakan akibat langsung dari elnino atau kemarau panjang sesuai rekomendasi Badan Klimatologi dan Geofisika di Kabupaten itu.

Selain itu, krisis air tersebut disebabkan adanya upaya perbaikan saluran di beberapa titik di kota Ruteng.

Namun, sejumlah kalangan baik di DPRD maupun masyarakat umum menuding praktik privatisasi air di kota Ruteng sebagai biang kerok berkurangnya pasokan air di kota Ruteng. (Ardy Abba/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA