Ruteng, Floresa.co – Deno Kamelus, calon bupati Manggarai – Flores, mengaku sangat mendukung Yeni Veronika, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Timur (DPRD NTT) untuk terus menyoroti pelaksanaan program Desa Anggur Merah di provinsi itu yang dinilai bermasalah.
“Secara hukum memang Anggur Merah bermasalah,” ujar Deno kepada Floresa.co, Kamis (12/11/2015) malam.
Menurutnya, hal itu sudah tertera dalam laporan Komisi IV DPRD NTT beberapa waktu lalu.
Tidak hanya laporan dan temuan DPRD NTT, kata Deno, masalah pelaksanaan program Desa Anggur Merah juga sudah menjadi temuan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK).
Ia menambahkan, sorotan pelaksanaan program Desa Anggur Merah sangat tepat disampaikan dalam konteks pemilihan kepala daerah (Pilkada) kali ini.
Sebab, jelas Deno, program itu berhubungan langsung dengan masalah kesejahteraan rakyat di Kabupaten Manggarai.
Saat ditanya bagaiamana pelaksanaan program itu selama ia menjabat sebagai wakil bupati Manggarai dua periode (2005-2015), Deno mengaku belum berhasil dan bermasalah.
“Kalau saya meminjam pendapat Komisi IV DPRD (NTT) bahwa memang Anggur Merah itu banyak masalah,” aku Deno.
Diberitakan sebelumnya, saat kampanye akbar pasangan Deno-Madur Sabtu akhir pekan lalu di Lapangan Motang Rua-Ruteng, Yeni menyindir Gubernur Frans Lebu Raya terkait pelaksanaan program Desa Anggur Merah.
Dalam kesempatan orasi politiknya di depan ribuan massa yang hadir saat itu, isteri Deno tersebut mengatakan, Anggur Merah adalah program yang tidak mensejahterakan rakyat.
Yeni yang juga anggota Badan Anggaran DPRD NTT itu mengaku, alokasi program Anggur Merah senilai Rp 400 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) satu.
“Temuan BPK terhadap program Anggur Merah dan hasil uji petik DPRD, hampir semua di kabupaten/kota program itu bermasalah. Hasil uji petik DPRD program Anggur Merah tidak berdampak pada kesejahteraan rakyat Manggarai,” ujarnya. (Ardy Abba/ARL/Floresa)
