Sementara itu, menurut Edward, geliat demikian juga dirangsang oleh adanya perlombaan. Selain karena menyambut Natal, kreativitas bertambah lantaran adanya perlombaaan.

Di dekat rumah keluarganya, ia mengisahkan, anak muda sampai membuat sebuah kadang Natal seperti sebuah pondokan. Tiap malam, orang-orang ramai berkumpul di sana dan minum arak.

“Meskipun pada akhirnya mabuk-mabukan, tapi di bulan Desember, itu menjadi kenyataan yang punya arti tersendiri,” ujarnya.

Setelah empat jam perjalanan dari Labuan Bajo, kami memasuki wilayah Cancar, Kecamatan Ruteng. Mobil melaju perlahan, melewati hamparan sawah yang terbentang luas. Kami masing-masing hening memandang keluar.

Sementara bola mata Boe berkeliaran, Rinho kelihatan makin tak tenang. Ia menengok ke sana- kemari, memandang rumah-rumah sepanjang sisi kiri dan kanan jalan.

Katanya kemudian, “Kenapa lampu-lampu Natal belum terlalu ramai?” Tak ada yang menanggapi.

“Mungkin karena Pilkada” katanya lagi.

Suasana Pilkada

Meski Pilkada baru saja berlalu yakni 9 Desember lalu, namun tensinya belum begitu mencair. Diikuti dua kandidat, perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Manggarai menempatkan pasangan Deno Kamelus-Victor Madur unggul atas pesaing mereka, Herubertus GL Nabit-Adolfus Gabur (Hery-Adolf).