Labuan Bajo, Floresa.co – Hendrikus Hadirman, anggota Pansus DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mempertanyakan proyek peningkatan ruas jalan Capi-Weor-Tanggar-Nanga Nae di Kecamatan Komodo.
Ia mensinyalir bahwa proyek dengan pagu anggaran 1.155.000.000 pada tahun 2015 itu diduga fiktif, sebab saat kunjungan kerja ke wilayah itu, fisik proyeknya tidak ditemukan.
“Kita butuh penjelasan, mana yang dimaksud peningkatan jalan. Peningkatan jalan dalam pikiran kita, dari telford ke lapen. Faktanya tidak ada,” ujar Hendrik kepada Floresa.co, Senin, 2 Mei 2016.
“Kalaupun dikerjakan sepotong-sepotong, itupun tidak ada bukti fisiknya,” lanjutnya.
Ia mengatakan, kini mereka masih menunggu penjelasan resmi Dinas Pekerjaan Umum (PU) terkait proyek tersebut. Karena itu, ia belum bisa memastikan apakah itu benar proyek fiktif.
Ia menjelaskan, di ruas jalan itu, hanya sebagian titik saja yang sudah di-telford. Namun, jelasnya, itu dikerjakan pada tahun-tahun sebelumnya, bukan dengan dana tahun anggaran 2015.
“Yang namanya peningkatan berarti dari telford ke lapen,” tegasnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas PU, Agus Tama mengatakan akan menyampaikan jawaban tertulis.
“Kami akan menjawab, tetapi kami dari dinas akan berkoordinasi dengan para kontraktor kalau ada pekerjaan yang kondisinya rusak, karena sekarang masih dalam tahap pemeliharaan,” ujarnya.
Ia sempat mengatakan bahwa proyek jalan Capi-Weor-Tanggar-Nangganae itu bukan proyek lapen, tetapi peningkatan telford. (Ferdinand Ambo/ARL/Floresa)