ReportasePeristiwaPer Akhir Agustus 2015, Realisasi PAD Mabar Mencapai 74,6% dari Target

Per Akhir Agustus 2015, Realisasi PAD Mabar Mencapai 74,6% dari Target

Tini Thadeus, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT diangkat menjadi Pjs Bupati Manggarai Barat (Foto:Suarapembaruan)
Tini Thadeus, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi NTT diangkat menjadi Pjs Bupati Manggarai Barat (Foto:Suarapembaruan)

Labuan Bajo, Floresa.co – Hingga 31 Agustus 2015, pemerintah kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, NTT mampu merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 74,59% dari target.

Tahun ini, pemda Mabar menargetkan PAD sebesar Rp 56,32 miliar. Hingga 31 Agustus 2015, realisasianya sudah mencapai Rp 42,01 miliar.

Hal itu disampaikan Pejabat sementara (Pjs) Bupati Mabar, Tini Thadeus dalam sidang paripurna pengantar Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) 2015 di hadapan anggota DPRD Mabar, Kamis (10/9/2015).

Secara keseluruhan, total pendapatan pemda Mabar per 31 Agustus Rp 522,52 miliar atau 73,21% dari target yang ditetapkan dalam APBD 2015 yaitu sebesar Rp 713,71 miliar.

Berikut adalah rincian realisasi PAD Kabuapten Manggarai Barat per 31 Agustus 2015:

  1. Pendapatan pajak daerah : Rp 15,61 miliar atau 63,56% dari target yaitu Rp 24,57 miliar
  2.  Pendapatan rettribusi daerah : Rp 5,06 miliar atau 30,8% dari target yaitu Rp 16,42 miliar
  3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan : Rp Rp 6,91 miliar atau 98,67% dari target Rp 7 miliar
  4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah : Rp 14,43 miliar atau 173,15% dari target Rp 8,34 miliar.

Tini mejelaskan realisasi yang melebihi target pada item ‘lain-lain pendapatan daerah yang sah’ terjadi karena adanya penyesuaian rekening pendapatan atas dana kapitasi jaminan kesehatan nasional. Dalam APBD induk 2015, pendapatan ini masuk dalam kategori pendapatan retribusi daerah. Namun, kemudian masuk dalam kategori ‘lain-lain pendapatan daerah yang sah’. Perubahan itu juga yang menyebabkan realisasi retribusi daerah menjadi rendah. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA