Labuan Bajo, Floresa.co – Isak tangis warga Pulau Komodo terjadi di Kantor Bupati Manggarai Barat (Mabar) pada Rabu, 17 Juli 2019 saat mereka menemui dan beraudiensi dengan Bupati Agustinus CH Dula terkait rencana penutupan Pulau Komodo.
Peristiwa itu terjadi tepatnya di penghujung audiensi, saat doa penutup dipinjatkan oleh salah satu perwakilan massa aksi.
“Kami hadir di sini (Kantor Bupati) hendak menyuarakan hak kami. Kepada pemimpin-pemimpin kami, semoga mereka mendengarkan rintihan-rintihan hati kami ya Allah,” demikian kutipan doa tersebut yang diikuti tangisan dari perwakilan massa.
Baca Juga: Lagu “Pulau Modo Tanah Airku” Berkumandang di Aksi Damai Menolak Penutupan Pulau Komodo
Nampak, beberapa dari mereka harus mengusapkan air mata. Sementara, Bupati Dula dan seluruh jajaran dari Pemda Mabar yang hadir dalam audiensi itu juga dengan khusyuk berdoa.
Saat audiensi berlangsung, di luar Kator Bupati, terdapat ratusan warga yang setiap berorasi dan meneriakkan yel-yel penolakan rencana tersebut.
Pada kesempatan itu, Bupati Dula tidak bisa memenuhi permintaan warga Pulau Komodo karena rencana penutupan pulau tersebut bukan dari Pemda Mabar.
“Perlu saya ingatkan kepada kita semua, saya ini bupati. Bupati ini, levelnya pemerintah kabupaten Manggarai Barat, bukan gubernur, kecuali nantinya keputusan dari gubernur,” katanya.
“Di atas gubernur juga ada pemerintah pusat. Untuk ketahui, semua rencana ini adalah rencana dari atas. Baik itu rencana tutup Pulau Komodo satu tahun, maupun rencana relokasi,” tambahnya.
Baca Juga: Ini Alasan Warga Tolak Penutupan Pulau Komodo
Pada kesempatan itu, perwakilan massa juga menyerahkan pernyataan sikap penolakan rencana penutupan pulau tersebut kepada Bupati Dula di mana bupati dua periode tersebut berjani akan meneruskannya kepada gubernur.
Selain menemui bupati, massa juga menemui DPRD Mabar serta pihak Balai Taman Nasional Komodo (BTNK).
ARJ/Floresa