Kebakaran di Pasar Alok Sikka Diduga Dipicu Aksi Pedagang yang Merokok Sambil Pindahkan Bensin, Pemerintah Didesak Lakukan Penertiban

Kerugian pedagang sekitar dua miliar rupiah, kata polisi

Floresa.co – Sejumlah tempat jualan warga di pasar utama di Kabupaten Sikka hangus usai terbakar pada 10 September, yang menurut polisi bermula dari aksi seorang pedagang merokok sambil memindahkan bensin eceran.

Insiden pada pukul 20.15 Wita di belakang kompleks Pasar Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok itu meluluhlantakkan lima kios, dua warung makan dan dua tempat pangkas rambut.

Kepala Seksi Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale berkata kepada Floresa, kejadian bermula ketika “pemilik salah satu kios bernama Ferdinand Talo melakukan tap bensin atau memindahkan pertalite dari jerigen ke botol bekas air mineral sambil menyalakan rokok.”

“Bensin itu akan dijual secara eceran,” katanya pada 11 September, “sambil tap bensin, Ferdinand menyalakan rokok.”

Saat itulah, katanya, “api langsung menyambar bensin yang sementara dituang ke dalam botol tersebut.”

Ferdinand yang saat itu kaget langsung melepas botol yang sebagiannya sudah terisi bensin, kata Yermi. 

Tumpahan bensin di lantai membuat api dengan cepat menjalar.

“Karena sebagian besar dinding kios menggunakan tripleks, api cepat sekali merambat ke dinding kios lainnya,” katanya.

Para pemilik kios lain pun panik dan berusaha menyelamatkan diri tanpa sempat menyelamatkan barang-barang.

Indahyani, salah seorang pedagang, sedang berada di dalam warungnya saat “mendengar teriakan warga bahwa ada kebakaran.”

“Saya dan suami langsung berlari keluar dan melihat kobaran api sudah menjalar dari deretan kios dan warung yang berada di samping,” katanya.

Ia mengaku hanya pasrah karena merasa tidak ada kesempatan lagi untuk menyelamatkan barang-barangnya.

“Semua terjadi dalam sekejab,” katanya kepada Floresa.

Yermi menjelaskan, masyarakat dan pengunjung Pasar Alok yang melihat api yang mulai membakar tempat usaha itu langsung berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Namun, katanya, api tak kunjung padam dan semakin membesar.

Kondisi kios Pasar Alok yang sedang terbakar. (Dokumentasi Humas Polres Sikka)

“Polres Sikka dan Sat Pol PP Sikka menurunkan satu unit kendaraan water canon, satu unit kendaraan pemadam kebakaran dan lima unit mobil tangki air pendukung. Masyarakat juga turut membantu proses pemadaman.”

“Atas kerja sama Polres Sikka, Damkar Sikka serta masyarakat, api berhasil dipadamkan pada pukul 23.30 Wita,” katanya.

Ia menjelaskan, total kerugian yang dialami para korban kurang lebih Rp2 miliar.

Fransiskus Yonatan, 33 tahun, salah satu pengunjung Pasar Alok yang sempat menyaksikan peristiwa itu berkata kepada Floresa, kasus ini menjadi pelajaran bagi pedagang lain untuk lebih berhati-hati.

Apalagi, katanya, selain menjual sembako, beberapa kios menjual bensin dan minyak tanah.

“Kios yang mepet seperti ini ataupun di kios yang berada di dalam pasar umum sebaiknya jangan jual bensin atau minyak tanah. Resikonya besar,” katanya.

Ia pun meminta agar pemerintah menertibkan para pedagang di tempat umum yang menjual bensin eceran.

“Pemerintah sesekali turun ke pasar untuk melihat persoalan-persoalan begini, supaya tidak terjadi lagi,” katanya.

Masih beruntung, kata dia, karena bisa dipadamkan sehingga  tidak merambat ke wilayah lain di pasar itu.

Editor: Ryan Dagur

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA