Warga Manggarai Timur Swadaya Perbaiki Jalan, Minta Pemerintah Tidak Tutup Mata

Jalan tersebut merupakan jalur akses utama warga, termasuk menuju ibukota kabupaten di Borong

Floresa.co – Warga sebuah kampung di Kabupaten Manggarai Timur memperbaiki jalan di wilayah mereka dengan dana swadaya karena tak kunjung mendapat perhatian pemerintah.

Warga tersebut yang berasal dari Kampung Nempong, Kecamatan Lamba Leda Utara mengumpulkan dana secara sukarela untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses penting dalam aktivitas sehari-hari, termasuk bagi anak-anak sekolah.

Sementara Nempong merupakan bagian dari Desa Liang Deruk, jalan yang diperbaiki tersebut terletak di dekat Kampung Cepang yang masuk wilayah Desa Nampar Tabang.

Kegiatan perbaikan berlangsung selama dua hari pada 22-23 Agustus yang melibatkan guru SD dan SMP, sopir, tukang ojek dan warga lainnya.

Wilibrodus Yosansio, salah satu warga Kampung Nempong berkata kondisi jalan itu rusak parah hingga sering menyebabkan pengemudi terjatuh dan mobil serta motor rusak.

Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya keluar dari kampung itu, yang mengarah ke Desa Nampar Tabang dan selanjutkan ke wilayah lain, termasuk menuju ibukota kecamatan di Dampek dan ibukota kabupaten di Borong.

“Kami memperbaikinya secara swadaya atas inisiatif para guru SDI Nempong dan SMP Negeri Satu Atap Nempong,” katanya kepada Floresa pada 28 Agustus.

Wilibrodus menjelaskan pengerjaan jalan itu dilakukan dengan lapisan penetrasi atau lapen setebal 21 sentimeter, dan “sesuai dengan dana yang tersedia, sebagian jalan kami rabat dengan cor semen.” 

“Jalannya sekarang sudah bisa dipakai, meski yang diperbaiki tidak sampai 100 meter, karena menyesuaikan dengan biaya yang terkumpul,” katanya.

Ia juga berkata perbaikan jalan tersebut merupakan kebutuhan mendesak mengingat pada bagian pinggirnya terdapat jurang.

“Kami khawatir ada motor atau mobil yang terjatuh ke dalam jurang itu,” katanya.

Berharap Statusnya Jadi Jalan Kabupaten

Wilfridus berharap, pemerintah “tidak menutup mata” terhadap infrastruktur jalan di desa mereka.

“Kami mohon agar jalan ini bisa diperbaiki secara permanen,” katanya.

Ke depan, kata dia, semoga status jalan tersebut bisa ditingkatkan dari jalan desa menjadi jalan kabupaten sehingga penanganannya lebih baik.

Kepala Desa Nampar Tabang, Hilarius Teguh yang berbicara kepada Floresa pada 30 Agustus mengakui kondisi jalan tersebut rusak parah. 

“Pemerintah desa sudah melakukan pengerasan jalan dengan lapen sepanjang kurang lebih 744 meter pada tahun lalu. Tahun ini juga kami rencanakan untuk melanjutkan pekerjaan lapen dengan volume yang kurang lebih sama,” katanya.

Hilarius berkata, total panjang ruas jalan tersebut sekitar tiga kilometer. 

“Perbaikan memang sudah dilakukan, meski belum menyeluruh,” katanya.

Terkait perbaikan jalan yang dipelopori warga Kampung Nempong, Hilarius berkata “baru mengetahui informasi tersebut.”

“Kami apresiasi inisiatif warga, meski sebelumnya kami belum sempat mendengar karena tidak diinformasikan,” katanya.

Editor: Anno Susabun

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA