Warga: Kualitas Infrastrukur di Mabar Sangat Buruk

 

Blasius Janu, Anggota DPRD Manggarai Barat saat berdialog dengan warga Desa Gorontalo,Kecamatan Komodo, Kamis (26/3/2015)
Blasius Janu, Anggota DPRD Manggarai Barat saat berdialog dengan warga Desa Gorontalo,Kecamatan Komodo, Kamis (26/3/2015)

Labuan Bajo, Floresa.co – Keluhan mengenai kualitas infrastruktur di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Flores, Nusa Tengagra Timur (NTT) jamak terlihat dalam berbagai postingan di media sosial.

Warga juga meluapkan kekecewaan mereka atas kondisi infrastruktur yang jelek itu kepada anggota dewan.

Hal itu terlihat ketika Blasius Janu, anggota DPRD Mabar melakukan kunjungan kerja mengisi hari pertama masa reses di Wae Mata, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kamis (26/3/2015). Acara dialog berlangsung di kantor Desa Gorontalo dan dihadiri aparat desa dan tokoh masyarakat setempat.

Samuel Atopa, warga Desa Gorontalo mengatakan, kualitas proyek infrastruktur seperti jalan raya dan jembatan pada masa kepemimpinan Bupati Agustinus Ch Dulla dan Maksimus Gasa periode 2010-2015 sangat buruk.

Atopa mengatakan, ada beberapa royek jalan dan jembatan baik jalan dalam kota maupun jalan luar kota yang buruk,seperti jalan depan bank NTT dan Jalan Haji Saka di kota Labuan Bajo. Kemudian, Jembatan Wae Mburak yang berjarak tiga kilo meter dari kota Labuan Bajo dan beberapa jalan yang ada di desa- desa.

Menurutnya, itu semua terjadi lantaran Bupati Dulla tidak memberikan teguran tegas kepada kontraktor sehingga kualitas proyek infrastruktur sangat buruk.

Keluhan serupa juga disampaikan Antonus Abatan, warga lainnya. Menurutnya, kualitas jalan di dalam kota Labuan Bajo tidak lebih baik dari kondisi jalan ke desa-desa di Mabar. “Banyak ruas jalan di dalam kota yang tak diperhatikan pemerintah,”ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Blasius Janumengatakan, buruknya kualitas infrastruktur jalan raya, jembatan dan irigasi tersebut disebabkan oleh beberapa hal.

Selain karena para kontraktor hanya mencari keuntungan juga karena banyak proyek yang dikerjakan pada saat musim hujan. Alokasi anggaran infrastruktur, kata Belasius, juga turut mempengaruhi rendahnya kualitas infrastruktur di Mabar. (PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini