Floresa.co – Calon presiden Prabowo Subianto hanya menanggapi singkat tantangan yang disampaikan oleh jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn. Allan, sepekan terakhir, mengungkapkan isi wawancara off the record-nya dengan Prabowo yang dilakukan pada 2001. Ia menantang Prabowo, jika apa yang diungkapkannya tidak benar, agar membawanya ke jalur hukum.
Menanggapi itu, dengan nada tinggi, Prabowo mengatakan, apa yang disampaikan Allan tak perlu diributkan.
“Kenapa sih kamu, kalau satu orang asing bicara, kok kamu ribut sih? Satu orang kulit putih kita harus ribut,” kata Prabowo di Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/7/2014) malam sebagaimana dilansir Kompas.com.
Menurut Prabowo, saat ini ia telah mendapatkan dukungan dari 240 juta masyarakat Indonesia sehingga tak perlu meributkan tudingan Allan.
“Kita ini 240 juta orang, tenang saja. Tanya rakyatmu lah, jangan tanya orang asing,” ujar Prabowo.
Sebelumnya, Allan Nairn mengatakan, alasannya membuka percakapan off the record dengan Prabowo, agar masyarakat Indonesia mengetahui hal-hal yang selama ini ia simpan sebelum menentukan pilihan pada 9 Juli mendatang. Allan menuangkan tulisannya pada situs pribadinya, www.allannairn.org.
Menurut Allan, dalam wawancara itu, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia sebenarnya belum siap untuk menjalankan sistem demokrasi dan lebih membutuhkan sistem otoriter yang jinak. Dalam wawancara itu, Prabowo juga menyebut presiden keempat Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memalukan karena buta.
Belakangan, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Allan menantang Prabowo untuk menuntutnya ke jalur hukum jika apa yang dia tulis tidak benar.