Di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus dan Tokoh Lintas Agama akan Teken Komitmen Bersama, termasuk Terkait Peran Agama dalam Menjaga Bumi 

Paus Fransiskus akan berada di Jakarta pada 3-6 September

Floresa.co – Pemimpin tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus direncanakan akan meneken sebuah dokumen berisi komitmen bersama para tokoh agama terhadap sejumlah isu krusial, termasuk isu lingkungan, saat kunjungan ke Indonesia.

Romo Thomas Ulun Ismoyo, Pr,  Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus dari Konferensi Waligereja Indonesia [KWI] berkata, pertemuan yang digelar pada 5 September itu di Masjid Istiqlal merupakan “kunjungan persaudaraan dengan para sahabat”.

Tema-tema yang dibahas dalam pertemuan dengan setidaknya 150 tokoh agama itu, kata Romo Ulun, terkait dengan “keyakinan iman dan kemanusiaan.”

“Ketika para pemimpin agama yang punya umat dan punya pengaruh bersatu, punya mimpi dan keprihatinan yang sama, marilah kita bergandengan tangan untuk menuju kemanusian yang semakin baik, persaudaraan yang semakin sejati dan kebaikan bersama untuk masyarakat,” ujar Romo Ulun dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama’ pada 26 Agustus.

Pada kesempatan yang sama, KH. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal mengatakan, dokumen yang hendak diteken itu masih dalam bentuk draft.

Tema sentral dokumen tersebut, katanya, terkait dengan “masalah kemanusiaan, masalah toleransi dan masalah lingkungan alam semesta kita ini.”

Masalah lingkungan hidup, kata Nasaruddin, merupakan “misi kami juga”, sehingga tahun 2022 masjid terbesar di Asia Tenggara ini mendapat penghargaan sebagai green building dari International Finance Corporation.

Komitmen bersama para tokoh lintas di Indonesia dan Paus Fransiskus, kata dia hendak menegaskan, “bagaimana bahasa agama kita gunakan untuk melestarikan lingkungan hidup.”

Kunjungan Paus Fransiskus ini dijadwalkan akan berlangsung pada 3-6 September 2024.

Paus yang pernah menjadi Uskup Agung Buenos Aires, Argentina ini tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 September sore.

Selanjutnya, pada 4 September pagi, Paus Fransiskus diagendakan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, dilanjutkan dengan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Yesus di Kedutaan Vatikan.

Pada hari yang sama, Paus juga akan bertemu dengan para uskup, imam, dakon, bruder, suster, katekis dan animator di Gereja Katedral. Paus juga bertemu dengan kelompok Scholas Occurrentes di Graha Pemuda, belakang Gereja Katedral.

Pertemuan dengan tokoh lintas agama di Istiqlal dilakukan pada 5 September pagi.

Paus selanjutnya ke gedung KWI di Jalan Cut Meutia Jakarta Pusat sebagai tanda syukur 100 tahun KWI, sekaligus bertemu dengan para penerima bantuan amal gereja.

Sorenya, Paus menggelar misa di Gelora Bung Karno yang dihadiri 86.000 perwakilan umat Katolik dari seluruh Indonesia. 

Pada 6 September pagi, Paus akan meninggalkan Indonesia menuju Papua Nugini.

Hal yang Biasa dalam Sejarah Islam

Kunjungan tokoh agama di masjid, termasuk Masjid Istiqlal, kata Nasaruddin, bukan merupakan hal yang baru. 

Saat Nabi Muhammad masih hidup, masjidnya pernah dikunjungi 60 tokoh lintas agama yang dipimpin Abdul Masih dari agama Kristen. 

Para sahabat Nabi yang menggantikannya, kemudian melakukan hal yang sama.

“Jadi, kunjungan antara tokoh-tokoh agama non Muslim ke dalam masjid itu adalah biasa dalam sejarah Islam,” ujar Nasaruddin.

Karena itu, ia mengatakan, menjadi “suatu kehormatan” bagi Indonesia dan khususnya Istiqlal, ketika Paus Fransiskus akan mengunjungi  masjid yang letaknya berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta ini.

Dalam Islam, kata dia, juga ada hadis yang mengatakan “hargailah tamu sekalipun tamu itu non Muslim” dan “barangsiapa percaya kepada Allah dan hari kiamatnya, hendaklah menghargai dan menghormati tamunya”

“Rasul Allah juga sudah memberi contoh yang sama,” ujarnya.

Nasaruddin mengatakan, kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia menjadi penanda penting bahwa dialog antar agama bukan hanya wacana, tetapi juga praktik nyata di bumi pertiwi. 

Masjid Istiqlal akan menjadi saksi peristiwa bersejarah ini, di mana dunia dapat melihat bahwa toleransi dan kerukunan merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi di Indonesia, katanya.

“Istiqlal adalah cermin dari semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi fondasi kebangsaan kita,” ujarnya.

Dia menegaskan Masjid Istiqlal memiliki nilai sejarah dan simbolik yang kuat dalam mencerminkan semangat kebersamaan dan toleransi antar agama di Indonesia. 

Dalam berbagai kesempatan, Istiqlal tidak hanya menjadi rumah ibadah bagi umat Islam saja, tetapi juga menjadi titik temu dan simbol persaudaraan bagi seluruh umat beragama di Indonesia.

Ia optimis, kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar acara protokoler, tetapi juga momen untuk memperkuat nilai-nilai persaudaraan dan harmoni, baik di tanah air maupun di seluruh dunia.

Kunjungan Paus Fransiskus ini juga diharapkan akan memberikan pesan kuat kepada dunia bahwa Indonesia adalah tempat di mana agama-agama besar dapat hidup berdampingan dengan harmonis.

Romo Ulun berkata, Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai universal lintas agama, ras, dan bangsa. 

Oleh karena itu, kehadirannya di Indonesia, sebuah negara yang dikenal dengan keragaman budaya dan agama, menjadi momen yang sangat penting dalam membawa pesan perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan.

Romo Ulun mengatakan, meski kunjungan ini sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 pada 2020 lalu, namun Paus Fransiskus tetap memilih Indonesia sebagai salah satu dari empat negara lainnya yang dikunjungi pada bulan September setelah melalui berbagai proses diplomasi yang panjang.

“Indonesia tetap dipilih dengan alasan sebagai miniatur keberagaman yang senantiasa tumbuh terlepas dari letupan-letupan kecil yang terjadi,” ujarnya.

Editor: Petrus Dabu

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA