Ruteng, Floresa.co – Dari semua Kepolisian Resort di Kepolisian Daerah NTT, Polres Manggarai – Flores dinilai paling rajin dalam memberantas perjudian pada tahun 2015.
Hal itu terungkap dalam rapat prensentasi di Polda NTT beberapa waktu lalu. Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Lukius Okto Selly membenarkan hal itu ketika berbicang dengan wartawan di Ruteng, Kamis 14 April 2016.
Menurut Okto Selly, Polres Manggarai menempati urutan pertama lantaran paling banyak mengangkat dan memberantas kasus perjudian.
BACA Juga:
Pada urutan kedua dalam pemberantasan perjudian di Polda NTT adalah Polres Sikka dan Polres Alor. Selanjutnya, urutan tiga terbanyak dalam penanganan kasus perjudian ditempati 4 Polres. Keempatnya, antara lain, Polres Manggarai Barat (Mabar), Belu, Flores Timur, Kupang, dan Timor Tengah Selatan (TTS).
Sementara, Polres Timor Tengah Utara (TTU), Kupang Kota, Lembata, Ende, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, dan Rote Ndao tidak memberantas kasus perjudian selama 2015 ini.
“Tahun ini, Januari 2016 sampai sekarang kami sudah berhasil mengangkat 8 kasus,” aku Okto Selly.
Selama ini, kata dia, kasus perjudian yang dominan diberantas oleh pihak Polres Manggarai ialah Kupon putih dan Kartu Yoker.
Dari 8 kasus yang diangkat oleh Polres Manggarai, 5 diantaranya sudah dinyatakan dilimpahkan ke kejaksaan. ” Lima yang sudah P21 ini sudah menyeret 11 laki-laki dan 5 perempuan,” katanya.
BACA Juga:
Terpisah, Brigpol Krisno Ratuloli, anggota Jatanras Polres Manggarai mengaku, kasus perjudian Kupon putih dan Kartu Yoker yang sering ditangkap selama ini.
“Biasanya kalau judi kupon putih itu, ada dua model. Ada penjudi ofline atau tegep dan ada penjudi kupon putih online,” jelas Krisno.
Kata dia, judi kupon putih tegep biasanya dibeli Rp 685 per tebakan dan dibayar Rp 70.000 jika tebakan benar. Sementara untuk online biasanya dibeli Rp 710 per tebakan dan dibayar Rp 60.000 jika tebakannya benar. (Ardy Abba/Floresa)