Labuan Bajo, Floresa.co – Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), NTT Belasius Jeramun menyebut demo yang digelar di Labuan Bajo pada Rabu (24/5) adalah aksi para kontraktor bermasalah di daerah itu.
Selama ini kata Belasius, proyek yang mereka kerjakan menjadi perhatian DPRD karena dinilai tidak memuaskan.
Politikus Golkar ini pun menduga aksi yang mereka lakukan merupakan sebuah upaya melemahkan DPRD Manggarai Barat dalam mengawasai semua proyek yang ada di daerah itu.
“Dalam penyampaian aspirasi para peserta demo beberapa hari lalu,secara terang benderang menyaksikan kehadiran para kontraktor yang hadir dalam aksi tersebut. Kontraktor-kontraktor itu sering kita bahas. Hasil monitoring dan evaluasi di lembaga ini, proyek yang dikerjakan para kontraktor tersebut dari tahun ke tahun sangat tidak memuaskan,”ujar Belasius dalam sambutan tertulisnya, saat menutup sidang paripurna Penutupan Sidang Pertama Tahun 2017, di aula Rapat DPRD, Jumat 26 Mei 2017.
Hadir dalam rapat paripurna itu sejumlah anggota DPRD Manggarai Barat, Wakil Bupati Maria Geong, Pimpinan SKPD serta perwakilan TNI dan Polres Manggarai Barat.
Menurut Belasius selama ini banyak pengaduan dari masyarakat terkait buruknya pekerjaan yang dikerjakan para kontraktor di wilayah Manggarai Barat. Baik proyek jalan,air minum, pembangunan sekolah, irigasi serta berbagai jenis proyek lainnya.
”Jangan sampai kehadiran mereka di kantor ini justru melemahkan fungsi pengawasan pemerintah dan lembaga DPRD Mabar,”ujarnya.
Demo pada 24 Mei 2017 bertajuk “mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur” oleh Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Aksi ini digelar kelompok masyarakat yang menamakan diri Sekretariat Bersama Pemuda dan Masyakat Manggarai Barat yang dipimpin Florianus Adu.
BACA Juga:
Belasius mengrkitik tema demo tersebut. “Kita semua menjadi bingung, kenapa mendukung pemerintah dengan cara demo apalagi mengerahkan massa?”ujarnya. (Ferdinand Ambo/Floresa)
