Mbay, Floresa.co – Orang Muda Katolik (OMK) dari paroki-paroki di daratan Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilayani oleh Tarekat Fransiskan menggelar pertemuan, di mana mereka mendalami sejumlah tema aktual, termasuk masalah lingkungan hidup dan dialog dengan kelompok agama lain.
Kegiatan yang mengambil tema “Jiwa Muda Bersaudara” ini berlangsung di Paroki Kerahiman Ilahi Aeramo-Mbay, Keuskupan Agung Ende pada 14-17 Juni 2018.
Ada lima paroki yang dilayani Fransiskan di Flores. Tiga di antaranya berada di Keuskupan Ruteng, yaitu Paroki St. Fransiskus Assisi Tentang, Paroki Kristus Raja Pagal dan Paroki St. Fransiskus Assisi Karot. Dua lainnya berada di wilayah Keuskupan Agung Ende, yaitu Paroki Maria Ratu Para Malaikat Kurubhoko-Bajawa, dan Paroki Aeramo, yang tahun ini menjadi tuan rumah pertemuan.
Pastor Yosef Selvinus Agut OFM, Ketua Tim Pastoral Fransiskan Flores mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan karena OMK menyadari perlunya mempererat persaudaraan sambil berkehendak untuk belajar bersama tentang iman, persaudaraan dan belarasa di tengah keanekaan budaya dan agama.
“Dalam kaitan dengan itu, mereka juga ingin menimba inspirasi dari Ajaran Sosial Gereja secara khusus Ensiklik Paus Fransiskus Laudato Si,” ungkapnya.
Para peserta dari empat paroki dijadwalkan tiba pada hari ini, Kamis pukul 15.00 Wita, di mana mereka akan dijemput secara adat oleh OMK Paroki Aeramo.
Setelahnya, mereka diantar ke penginapan di rumah-rumah umat. Peserta akan masuk dalam kelompok-kelompok yang anggotanya adalah gabungan dari lima paroki.
Persauadaraan direfleksikan, dibangun dan diinternalisasikan lewat sejumlah kegiatan selama empat hari.
Hari pertama, peserta dibekali dengan rekoleksi yang membahas tema St. Fransiskus Assisi sebagai inspirasi untuk orang Muda dalam mewujudkan persaudaraan.
Sejumlah kegiatan di hari kedua diadakan untuk menguatkan persaudaraan dan saling mengenal satu sama lain, di antaranya adalah olahraga voli dan futsal.
Peserta juga akan masuk dalam sejumlah permainan outbound yang membina kerja sama, kekompakan dan membangkitkan sukacita persaudaraan. Kegiatan hari kedua ditutup dengan pentas seni, di mana setiap paroki menampilkan kesenian khas daerah masing-masing.
Pada hari ketiga peserta akan mengadakan kegiatan bakti sosial memungut sampah di sepanjang pantai di Marapokot.
Pada hari ini juga OMK yang dibagi dalam tiga kelompok dan didampingi imam mengadakan silaturahmi dengan kaum Muslim di tiga masjid di Mbay.
Malam hari, bersama umat komunitas basis, peserta akan mengadakan Doa Rosario Ekologi Fransiskan. Melalui doa ini peserta mencoba menjalankan undangan Paus Fransiskus untuk berdoa bagi bumi, terutama dengan perantaraan Bunda Maria sebagai Ratu Seluruh Dunia Ciptaan, sebagaimana yang disinggungnya dalam Laudato Si: “Kita dapat meminta dia untuk membantu kita memandang dunia ini dengan mata yang lebih bijaksana.”
Seluruh kegiatan hari ketiga ini dibekali inspirasi dari Laudato Si’ yang dibawakan oleh Pastor Desideramus Ansbi Baum OFM dalam presentasi singkat dengan tema “Jiwa Muda Peduli: Jeritan Bumi dan Jeritan Kaum Papa.”
Rangkaian kegiatan berakhir di hari keempat dalam Misa perutusan. Setelahnya, peserta kembali ke paroki masing-masing.
Laporan Johnny Dohut OFM dari Mbay/ARL/Floresa