ReportasePeristiwaWalaupun Ditolak Komisi A, Banggar Berencana Tetap Beli Mobil Dinas Bupati dan Wabup Matim

Walaupun Ditolak Komisi A, Banggar Berencana Tetap Beli Mobil Dinas Bupati dan Wabup Matim

Borong, Floresa.co – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT telah mensinyalir untuk mengakomodir rencana pembelajaan mobil dinas untuk Bupati Andreas Agas dan Wakil Bupati (Wabub) Stefanus Jaghur di tahun anggaran 2019.

“Ada kemungkinan Banggar akan alokasikan kembali pengadaan mobil untuk bupati dan Wabup di RAPBD 2019,” ujar Ketua Komisi A DPRD Matim, Leonardus Santosa, kepada Floresa.co, Jumat malam, 30 November 2018.

Leonardus mengaku tidak tahu pertimbangan Banggar sehingga tetap menganggarkan dana untuk membeli dua unit mobil itu, sebab belum diparipurnakan.

Politisi Demokrat itu menegaskan untuk tetap menolak hal itu. “Di paripurna, kita tetap tolak,” tegasnya.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa Komisi A DPRD Matim mencoret rencana pembelajaan tersebut karena mobil dinas sebelumnya masih baru dan layak pakai.

Menurutnya, saat ini ada empat unit mobil dinas Bupati Yosep Tote dan Wabup Andreas Agas, yakni dua unit periode 2009-2014, serta dua unit periode 2014-2019.

Tote dan Agas berkuasa selama dua periode, 2009-2014 dan dilanjutkan 2014-2019. Sementara, pada Pilkada yang digelar Juli 2018 lalu, Wabup Adreas Agas terpilih menjadi bupati periode 2019-2024 yang berpasangan dengan Stefanus Jaghur.

BACA JUGA:

Ia mengatakan, mobil dinas periode 2009-2014, hingga kini belum diputihkan. Sementara, mobil dinas periode 2014-2019, kondisinya masih baru.

“Rencananya, pemerintah mau putihkan mobil dinas jabatan periode 2014-2019,” ujarnya.

Namun, menurutnya, rencana pemerintah melakukan pemutihan mobil dinas periode 2014-2019 dan membeli mobil baru untuk 2019-2023 tersebut, sangat tidak tepat. Pasalnya, kata dia, mobil dinas periode 2009-2014 belum diputihkan.

“Karena dalam sistem akuntansi kita itu,first in-first out. Jadi, mobil pertama yang masuk, itu yang harus diputihkan duluan.”

“Tetapi, ini tidak ada rencana pemutihan kendaraan lama (2009-2014), langsung diputihkan kendaraan baru (2014-2019). Kemudian merencanakan untuk membeli mobil baru untuk menggantinya. Itu kan tidak efisien,” tegas Leonardus.

Ia menjelaskan, pagu anggaran Rp1,2 miliar untuk membeli mobil dinas baru untuk bupati dan Wabup lebih baik dianggarkan untuk menjawab aspirasi masyarakat berkaitan dengan laporan bencana dan penguatan infrastruktur, terutama jalan.

Rosis Adir/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA