Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
Floresa merupakan media independen berbasis di Flores, NTT. Baca selengkapnya tentang kami dengan klik di sini!
Dukung kerja-kerja jurnalistik kami untuk terus melayani kepentingan publik
- Reportase
Kolaborasi dengan Petani Milenial, BUMDes di Labuan Bajo Luncurkan Kebun Hidroponik
Pemerintah desa mengalokasikan dana lebih dari Rp250 juta untuk mendukung inisiatif iniBerkas Penyidikan Kasus Guru Cabuli Anak SD di Nagekeo Dilimpahkan ke Kejaksaan
Pelaku diancam pidana penjara 15 tahun“Darurat Kekerasan Negara”, Ratusan Organisasi Kecam Aksi Represif Aparat saat Protes Kebijakan ugal-ugalan Pemerintah dan DPR
Kekerasan aparat tidak hanya melanggar prinsip demokrasi dan hak asasi manusia, tetapi juga gagal menjaga amanat reformasi
- Perspektif
Mengapa Floresa Tidak Mengungkap Identitas Rinci Korban Kekerasan Seksual?
Kami menulis kasus kekerasan seksual dengan hati-hati, berangkat dari kesadaran bahwa karakteristik kekerasan ini berbeda dengan kejahatan umumnyaDemo di Pati dan Rakyat yang Berdaulat
Demokrasi hidup ketika rakyat berani bersuara, mengawasi, mengingatkan dan menolak kebijakan yang tidak berpihak pada kebaikan bersamaTaman Nasional Komodo Demi Anak Cucu Kita Semua, Bukan Hanya Anak Cucu Setya Novanto dan Tommy Winata
Pesan kami kepada Kementerian Kehutanan: jika tidak bisa bekerja maksimal, setidaknya jangan merusak
- Literasi
Membunuh Mitos tentang Pahlawan dalam “Kapten hanya Ingin ke Dili”
Melalui cerpen ini, Felix K. Nesi menghadirkan cerita tentang rakyat kecil, seorang perempuan Timor yang mengambil keputusan paling radikal-menghabisi tentara Sekutu karena merasa “hanya jadi alat bagi mereka”Merebut Ruang Aman: Perlawanan Senyap Perempuan Pembela HAM yang Kerja-kerjanya Sarat Kekerasan Berlapis
Tak hanya kekerasan fisik dan seksual, stigma yang direkatkan pada mereka berpotensi memperlemah pendampingan bagi warga tertindasTrilogi Insiden, Perlawanan Seno Gumira Ajidarma yang Kerja Jurnalistiknya tentang Timor Leste Ditindas Orde Baru
“Cacing diinjak-injak saja menggeliat, apalagi manusia,” kata Seno Gumira Ajidarma
- Narasi
‘Balada Tana Mbate,’ Narasi Keresahan Mahasiswa terhadap Peminggiran Warga Manggarai dalam Proyek Pembangunan
Karya seni Komunitas Niang Gejur ini mengontraskan cara pandang pemerintah dan korporasi dengan warga lokal dalam konsep ketuhanan, kemanusiaan dan hak atas ruang hidupMasih Adakah Polisi yang Melindungi dan Melayani Masyarakat?
Jawabannya adalah ya, kendati tidak mudah menemukannyaMelestarikan Tari Vera, Menjaga Warisan Peradaban Etnik Rongga di Manggarai Timur
SDK Wae Poang menjadikan upaya pelestarian tari ini sebagai materi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
- Wawancara
“Tuhan yang Memanggil Saya,” Cerita “Suster Kargo” yang Bertahun-tahun Menyambut Jenazah Pekerja Migran NTT
“Saya ingin kehadiran saya bisa menjadi penopang, setidaknya di tengah duka yang keluarga rasakan”Romo Firminus Dai Koban yang Tolak Proyek Geotermal di Lembata: Tidak Ada yang Menjamin Masa Depan Ketika Kehidupan Kami Dirusak Hari Ini
Imam Katolik di Keuskupan Larantuka ini aktif bergerak bersama umatnya menentang proyek geotermal AtadeiKadis Pariwisata Manggarai Barat: Hanya Nama Besar Destinasi Super Prioritas, Tak Dapat Apa-Apa dari Taman Nasional Komodo
Pemda berupaya mengembangkan destinasi pariwisata di luar kawasan TNK
- Cek Fakta
Gubernur NTT Sebut PLTP Ulumbu Jadi Contoh, Tidak Ada Soal Lingkungan dan Sosial; Mengapa Klaimnya Bermasalah?
Klaim Laka Lena tidak selaras dengan temuan Satgas bentukannya sendiri, juga tidak sejalan dengan pengakuan wargaDisinformasi: Unjuk Rasa Warga Poco Leok Diprovokasi LSM, Media Lokal dan Lembaga Gereja
Satu di antara media yang menyebarkan disinformasi pernah dinyatakan bersalah oleh Dewan Pers dan meminta maaf “dari hati yang paling dalam”Apakah Floresa dan Lembaga Advokasi Kasus Geotermal di Flores Terima Dana dari “Oligarki Fosil”?
Akun anonim menyebar tudingan tidak berdasar di media sosial dengan mencatut banyak lembaga