[Keliru] Munir Sebut Prabowo Tidak Terlibat Pelanggaran HAM

Munir Said Thalib tidak menyatakan bahwa Prabowo tidak bersalah dalam kasus pelanggaran HAM, malah mengusulkan agar Prabowo dibawa ke pengadilan

Floresa.co – Dalam beberapa hari terakhir, beredar di media sosial video wawancara aktivis Hak Asasi Manusia [HAM], Munir Said Thalib mengenai Prabowo Subianto.

Pengunggah video itu menarasikan bahwa Munir mengklaim Prabowo, yang kini menjadi calon presiden, tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM.

Video berdurasi 58 detik itu berisi cuplikan wawancara Munir di salah satu stasiun televisi di Indonesia.

Isi Narasi Video

Pengunggah video itu menegaskan, isu HAM yang kerap dialamatkan kepada Prabowo merupakan masalah basi.

“BAGI CEBI YG GAK MO KENAL SEJARAH,,,, ISUE HAM HIM HUM ITU DAH BENER2 BASI YA,,,, WAWANCARA SEJARAH DENGAN ALM.MUNIR SEBULAN SEBELUM KEMATIAN BELIAU SOAL PRABOWO & 98,” tutur akun @Ra_Ria_Rana, pengungah video itu di platform X.

Dari penelusuran Floresa, video itu pertama kali diunggah akun @Ra_Ria_Rana pada 5 September 2018. Namun, kini video itu dibagikan lagi di berbagai media sosial oleh sejumlah orang.

Dalam video yang dibagikan itu, juga terdapat narasi “Munir dibunuh satu bulan setelah memberi kesaksian bahwa Prabowo tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM! #MenolakLupa.”

Konteks dan Pernyataan Munir Sebenarnya

Benarkah klaim yang menyebutkan bahwa Munir mengakui Prabowo tidak bersalah dan tidak terlibat pelanggaran HAM?

Video yang dibagikan itu dipotong dari video wawancara dalam program berita Liputan 6 di SCTV pada pada 8 Oktober 1999. Dalam wawancara itu, Munir hadir bersama Fadli Zon, juru bicara  Prabowo.

Konteks dari isi wawancara itu adalah perbincangan dan tanggapan soal rencana keluarga Djojohadikusumo menuntut pemerintah agar membersihkan nama Prabowo.

Dari wawancara itu, Munir tidak menyampaikan pernyataan pembelaan terhadap Prabowo.

Dia justru ingin agar Prabowo diadili di pengadilan agar jelas apakah statusnya bersalah atau tidak dalam kasus pelanggaran HAM, seperti penculikan aktivis pada 1997-1998.

Munir mengatakan dalam wawancara itu bahwa dugaan keterlibatan Prabowo memang perlu dibuktikan di pengadilan, tidak cukup dengan dipecat dari dinas kemiliteran.

“Ini yang dari dulu kita usulkan bahwa sudah seharusnya semua tuduhan itu harus dibuktikan oleh peradilan baru pemecatan, setelah oleh pengadilan dinyatakan orang salah atau benar,” kata Munir.

Pada bagian lain ia berkata: “Kalau misalnya Prabowo atau siapa tidak terbukti [bersalah], itu lebih baik di pengadilan. Kenapa sih Prabowo tidak ditarik aja menjadi saksi.”

“Prabowo sendiri juga butuh pengadilan untuk membuktikan bahwa dia salah atau tidak,” katanya.

Ia menyatakan setuju agar kasus ini diungkap demi membuka semua persoalan lain yang selama ini terselubung.

“Saya yakin benar, ini kan persoalannya orang nggak tahu sebenarnya Pak Prabowo itu benar nyulik atau tidak. Investigasi mengarah ke itu tapi dia sendiri kan nggak pernah ngomong. Berapa besar sih otoritas dia untuk melakukan itu sekian lama? Bagaimana otoritas di atas dia mengetahui tentang itu?”

Munir Malah Dukung Prabowo Dibawa ke Pengadilan

Dari pernyataan-pernyataannya ini, Munir tidak menyatakan bahwa ‘Prabowo Subianto tidak bersalah dalam kasus pelanggaran HAM.” Ia malah mengusulkan agar Prabowo dibawa ke pengadilan.

Di sisi lain, terkait kematian Munir yang disebut dalam narasi video itu terlah setelah menyatakan bahwa Prabowo tak bersalah juga tidak tepat. Munir tewas pada 7 September 2004, sementara wawancara tersebut dilakukan pada 8 Oktober 1999.

Tidak hanya itu, istri Munir, Suciwati juga membantah informasi yang menyatakan suaminya mengakui Prabowo Subianto tidak bersalah dalam kasus penculikan aktivis HAM pada 1997-1998.

Menurutnya, pernyatan Munir dipakai untuk menarik simpati orang-orang agar ikut mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden.

“Banyak banget video almarhum [Munir] yang ada di medsos, di mana dia dipotong wawancaranya,” kata Suciwati dalam sebuah diskusi di kantor lembaga advokasi Imparsial pada 18 Januari.

“Katanya almarhum menyatakan bahwa Prabowo Subianto tidak bersalah, itu salah, itu salah banget,”  katanya.

Suciwati menegaskan bahwa potongan video tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan karena itu merupakan pembodohan publik.

Ia berkata sebenarnya Munir menginginkan Prabowo dibawa ke pengadilan HAM Ad Hoc untuk memberikan kesaksian dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kesimpulan

Dari penelusuran fakta ini, jelas bahwa Munir menyebut Prabowo tidak bersalah dalam kasus pelanggaran HAM adalah keliru.

Demikian halnya dengan informasi bahwa Munir tewas terbunuh satu bulan setelah terjadinya wawancara itu, juga keliru.

Konten ini ini diadaptasi dari artikel cek fakta yang dimuat pada situs Cekfakta.com, berjudul Keliru, Video yang Diklaim Munir Menyatakan Prabowo Tidak Bersalah dalam Penculikan Aktivis 1998

CEK FAKTA LAINNYA

Baca Artikel Lainnya