ReportaseMendalamKomunitas Sastra Hujan: Menggugah Minat Menulis

Komunitas Sastra Hujan: Menggugah Minat Menulis

Kata dia, anggapan bahwa menulis  tidak begitu modern, tidak keren dan tidak menyenangkan menjadi beberapa faktor penghambat.

“Ada juga beberapa faktor lainnya seperti menulis dianggap membosankan, membuat seseorang muda lelah dan menulis hanya membuang-buang waktu”, jelas Febby.

Menurutnya, sebenarnya menulis itu indah, menulis itu jiwa dan menulis itu masa depan.

Pemateri kedua Cici Ndiwa, mahasiswa semester VI program studi Teologi STKIP St. Paulus Ruteng menjelaskan tentang sastra, termasuk di dalamnya mengenai puisi, cerpen dan novel.

Sementara pemateri ketiga adalah Mensy Angur, mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Matematika STKIP St. Paulus Ruteng.

Ia membahas sekilas tentang dunia jurnalistik dan pengelolahan majalah dinding yang adalah wadah untuk berkreativitas di dalam lingkungan asrama.

Peserta kegiatan ini tampak antusias, saat menyimak setiap materi yang diberikan dan juga saat diminta menuliskan karya-karya sastra dengan waktu yang sangat singkat.

“Kami sangat senang, bersyukur dan bangga, karena baru pertama kali di asrama kami diadakan kegiatan pelatihan menulis seperti ini, apalagi asrama kami menjadi sasaran yang pertama,” kata Sr Yosefin SSpS, salah satu pembina asrama.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA