ReportasePeristiwaSetelah Didesak Massa, Polres Sikka Janji Serius Tuntaskan Kasus Perbudakan

Setelah Didesak Massa, Polres Sikka Janji Serius Tuntaskan Kasus Perbudakan

Dialog bersama TRUK - F dan Kapolres Sikka di Ruang Polres, Senin (2/2/2015)
Dialog bersama TRUK – F dan Kapolres Sikka di Ruang Polres, Senin (2/2/2015)

Floresa.co – Halaman Markas Polres Sikka pada Senin (02/02/2015) siang, tidak seperti hari – hari biasanya. Ratusan masyarakat dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aliansi Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (TRUK–F) dan Jaringan datang menyesaki halaman Mapolres untuk mempertanyakan keseriusan Polres Sikka dalam menuntakan kasus perbudakan.

Sebelum menuju ke ruang dialog, di Halaman Mapolres Sikka, digelar orasi dan aksi teatrikal. Aksi teatrikal yang diperankan oleh 5 orang mahasiswa peserta aksi ini menggambarkan situasi penindasan yang dilakukan oleh majikan Toko Roti Kaigi, Maumerekepada 10 anak pekerjanya.

Selain menggelar aksi unjuk rasa, berorasi dan teatrikal, kehadiran mereka juga bermaksud untuk secara langsung berdialog dengan Kapolres Sikka.

Sepuluh orang perwakilan Tim TRUK-F dan Jaringan dibawah Koordinator Suster Eustocia SSpS, Ketua TRUK-F diterima oleh Kapolres Sikka AKBP Budi Hermawan, didampigi Wakapolres Sikka.

Dalam dialog, salah seorang Pastor Vande Raring SVD mengatakan, dirinya bahagiasetelah penetapan tersangka kedua majikan toko roti.

Namun, jelasnya, ia sungguh berharap agar kasus ini tidak bernasib sama dengan berbagai kasus lainnya, di mana penanganannya terlalu dan hanya berpuncak pada penetapan tersangka.

Menindaklanjuti berbagai permintaan dan harapan dari Aliansi TRUK –F dan Jaringan, Kapolres Sikka mengatakan, akan tetap berkomitmen menuntaskan perkara perbudakan ini.

Pada kesempatan itu juga, Kapolres meminta para pendemo untuk tetap  menghormati proses hukum dengan tanpa memberi intimidasi dan tekanan.

“Kalau dukung proses, serahkan pada kami dengan kepercayaan penuh “ kata Kapolres Sikka.

Dialog siang itu  diakhiri dengan penyerahan pernyataan sikap yang berisi empat point tuntutan dari Truk-F dan Jaringan yang diwakili oleh Suster Eusthocia kepada Kapolres Sikka.

Diluar ruangan dialog, juga hadir puluhan mahasiswa dari elemen Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere St. Thomas Morus yang menggelar aksi serupa menuntut ditangkapnya pemilik Toko Roti Kaigi Maumere, yang dikabarkan sudah lari ke Kupang. (Mario Sina, Kontributor Maumere)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA