ReportasePeristiwaLibatkan Ahli IT dari Polda NTT, Polres Manggarai Timur Janji Segera Ungkap Pemilik Akun Ruhga Boto yang Picu Penganiayaan Sesama Jurnalis

Libatkan Ahli IT dari Polda NTT, Polres Manggarai Timur Janji Segera Ungkap Pemilik Akun Ruhga Boto yang Picu Penganiayaan Sesama Jurnalis

Dalam waktu kurang dari satu minggu, kami akan menggelar perkara untuk mengungkap sosok di balik akun ini, kata polisi

Floresa.co – Polres Manggarai Timur melibatkan tim ahli Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi dari Polda NTT untuk mengungkap pemilik akun Facebook anonim Ruhga Boto yang beberapa waktu lalu memicu serangan fisik sesama jurnalis.

Kapolres AKBP Suryanto menyatakan “penyelidikan terhadap kasus ini masih berlangsung dan pelibatan tim IT dari Polda NTT merupakan upaya untuk segera mengungkap identitas pemilik akun.

Sementara itu, Kasat Reskrim, Iptu Ahmad Zacky Shodri menyatakan, “mudah-mudahan setelah kami melakukan upaya profiling, kami bisa menemukan siapa pemilik akun tersebut,” katanya.

Dengan demikian, katanya kepada Floresa pada 16 Mei, “kami bisa lakukan proses hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” 

Ia berkata, penyelidik juga telah memeriksa sejumlah pihak yang diduga memiliki kaitan dengan akun tersebut.

“Kami masih harus memastikan secara objektif siapa pemilik akun tersebut, tentunya dengan metode scientific investigation agar tidak menjadi bumerang bagi pihak kepolisian jika salah dalam mempublikasikan akun tersebut,” katanya.

Dikutip dari Victorynews.id, Zacky sebelumnya mengklaim indikasi awal pemilik akun tersebut mengarah pada sosok tertentu dan “kami tinggal memastikan keterlibatannya secara hukum dan teknis.”

Namun, kata dia, proses ini melibatkan koordinasi intensif dengan para ahli komunikasi dan pakar Informasi dan Transaksi Elektronik untuk “memastikan keabsahan setiap bukti yang kami pegang.”

“Kami minta waktu sedikit lagi. Dalam waktu kurang dari satu minggu, kami akan menggelar perkara untuk mengungkap secara terang siapa sosok di balik akun ini,” katanya.

Ia berpesan kepada pelaku bahwa “jejak digital tidak bisa disembunyikan.”

“Kami serius dan kami tidak akan berhenti sampai identitas pelaku terbongkar dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

Zacky juga berjanji jika pemilik akun tersebut sudah diketahui secara jelas, maka “kami akan publikasikan kepada rekan-rekan awak media.”

Penyelidikan terhadap akun ‘Ruhga Boto’ menyusul laporan yang diajukan Andre Kornasen, pemimpin media Floreseditorial.com.

Andre sempat menganiaya Firman Jaya, jurnalis Detiknet.id pada 31 Maret karena menduganya sebagai pemilik akun itu.

Kasus penganiayaan itu sudah dihentikan, menyusul pencabutan pencabutan laporan oleh Firman.

Namun, laporan Andre soal akun Ruhga Boto dengan tudingan pencemaran nama baik tidak dicabut.

Jurnalis Diduga Pemilik Ruhga Boto

Sumber Floresa menyebut akun Ruhga Boto merupakan milik Nardi Jaya, jurnalis yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Online atau AJO Manggarai Timur.

Nardi juga merupakan salah satu dari empat orang yang dilapor oleh Andre terkait akun itu.

Sumber tersebut mengatakan Nardi telah mengaku sebagai pemilik akun itu kepada Firman, juga kepada Kapolres Suryanto.

Floresa mendapat informasi dari setidaknya tiga jurnalis yang mengaku mendengar langsung pernyataan Firman bahwa Nardi telah mengaku kepadanya sebagai pemilik akun itu.

“Firman sendiri yang cerita kepada kami. Ada sekitar lima wartawan yang mendengarkan langsung cerita Firman bahwa Nardi telah mengaku kepadanya,” kata sumber itu.

Sumber itu juga mengaku bahwa alamat email atau surat elektronik dan nomor ponsel yang terhubung dengan akun itu sudah dikantongi polisi.

“Pemilik nomor itu punya orang dekat Nardi,” menurut sumber itu.

Floresa juga telah mengantongi tangkapan layar yang memperlihatkan sebagian dari alamat email dan nomor yang terafiliasi dengan akun itu.

Nardi yang juga merupakan Pemimpin Redaksi Suaraburuh.com membantah tuduhan itu saat dikonfirmasi Floresa dan meminta agar persoalan akun Ruhga Boto “tidak dibesar-besarkan.”

Nardi juga sempat memaki jurnalis Floresa usai mempublikasi berita yang memuat dugaan ia sebagai pemilik akun.

Nardi kemudian meminta maaf usai Floresa menerbitkan berita yang menyoroti makiannya.

Ia  menghubungi beberapa jurnalis Floresa dan mengklaim, “reaksi spontan saya. Saya mohon maaf.” 

Editor: Herry Kabut

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA