Floresa.co – Polisi di Manggarai Timur, NTT menyatakan terus menyelidiki akun Facebook anonim ‘Rugha Boto’ yang menjadi pemicu serangan fisik sesama jurnalis beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Kapolres Manggarai Timur, AKBP Suryanto, yang berbicara kepada Floresa pada 28 April.
Suryanto awalnya mengaku belum bisa memberikan penjelasan rinci terkait proses hukum kasus tersebut karena tengah berada di luar daerah.
“Nanti saya tanya penyidiknya, karena masih ada kegiatan latihan di Kupang,” ujarnya.
Ketika ditanyai kembali pada hari yang sama, ia hanya menjawab singkat; “belum ada informasi, kasusnya masih dalam tahap penyelidikan.”
Penyelidikan terhadap akun ‘Rugha Boto’ dilakukan menyusul laporan yang diajukan Andre Kornasen, pimpinan media Floreseditorial.com yang menjadi tersangka penganiayaan terhadap Firman Jaya, jurnalis Detiknet.id.
Andre melaporkan balik Firman Jaya dan tiga lainnya pada 1 April dengan tudingan pencemaran nama baik menggunakan akun ‘Rugha Boto’.
Laporan itu menyusul pelaporan dirinya oleh Firman pada 31 Maret malam, beberapa jam setelah ia dianiaya oleh Andre dan kerabatnya di sebuah rumah kos.
Keduanya berdamai pada 16 April di Polres Manggarai Timur.
“Saya melihat dia punya itikad baik dan menyadari kesalahannya,” ujar Firman kepada Floresa pada 17 April.
Jurnalis Diduga Pemilik ‘Rugha Boto’
Menurut seorang sumber Floresa, akun Rugha Boto yang dilaporkan Andre merupakan milik Nardi Jaya, jurnalis yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Online atau AJO Manggarai Timur.
Nardi juga merupakan salah satu dari empat orang yang dilapor oleh Andre terkait akun itu.
Sumber tersebut mengatakan Nardi telah mengaku sebagai pemilik akun itu kepada Firman, juga kepada Kapolres Suryanto.
Dikonfirmasi Floresa pada 28 April, Nardi membantah tuduhan itu.
“Tidak benar, info yang ite (Anda) dapat, salah,” katanya.
Ia juga meminta agar persoalan akun Rugha Boto “tidak dibesar-besarkan.”
Sementara itu, Firman Jaya menyatakan belum mengetahui siapa yang berada di balik akun anonim tersebut, meminta untuk konfirmasi ke Polres Manggarai Timur.
“Saya sendiri sedang berobat di kampung dan tidak mengikuti perkembangan,” katanya.
BACA JUGA: Tragedi Jurnalis di Manggarai Timur dan Marwah Jurnalisme
Dalam konferensi pers pada 8 April, Suryanto menyatakan, telah mengantongi barang bukti kasus ini, berupa enam screenshot postingan dari grup Facebook Matim Bebas Berpendapat, di mana akun Rugha Boto menyampaikan komentar.
Dalam salah satu gambar tangkapan layar yang diperoleh Floresa, akun itu juga sempat menulis di unggahan Andre untuk tidak percaya kepadanya, disertai makian dalam Bahasa Manggarai.
Akun itu juga mengklaim bahwa “kami di Manggarai Timur sudah tidak percaya lagi dengan Flores Editorial.”
Editor: Anno Susabun