Polisi: Pelaku Diduga Bakar Korban untuk Hilangkan Jejak

Keluarga asal Manggarai yang tewas di Kalimantan Tengah diduga dibunuh sebelum dibakar

Floresa.co – Polisi makin yakin bahwa satu keluarga asal Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tewas di Kalimantan Tengah dibunuh, sebelum kemudian dibakar.

Ketiganya adalah pasangan suami isteri Dominikus Jehatu dan Meliana Minur dan bayi mereka, Apriliano yang berusia empat bulan.

“Ketiganya diduga dibunuh lalu dibakar untuk menghilangkan jejak kejahatan (pelaku),” kata Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Samsul Bahri kepada para wartawan di Muara Teweh, Kamis, 13 September 2018.

“Motif pembunuhan masih terus diselidiki aparat Polres Barito yang di-back-up petugas identifikasi dan forensik Polda Kalteng,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, hasil autopsi sementara pihak Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh, diduga ada bekas-bekas bacokan atau tusukan.

Domi, yang berasal dari Kampung Pane, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai merupakan karyawan tetap di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (PT AGU) di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara.

Peristiwa tragis yang menimpa kelurganya terjadi pada Selasa tengah malam, 11 September 2018 sekitar pukul 23.30 di kediaman mereka, mes milik PT AGU di Camp Hajak C, Kecamatan Teweh Baru.

Kejadian diketahui setelah salah seorang karyawan PT AGU l bernama Thomas, yang berada di Camp Nomor 1 mendengar ada suara berisik dari atas rumah Nomor 6 dan tidak lama kemudian keluar asap.

Ia pun segera memberi tahu dan meminta tolong kepada karyawan lainnya serta memadamkan api dengan cara menyiramkan air dengan menggunakan ember.

Setelah api berhasil dipadamkan, ada salah satu karyawan menjenguk ke arah kamar, langsung berteriak bahwa ada korban yang meninggal terbakar di dalam kamar.

Mendengar hal tersebut, para karyawan ketakutan dan berlari keluar rumah dan langsung melaporkan ke manajer perusahaan dan anggota pengamanan PT AGU. Kemudian, ketiga korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh.

Antara/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini