ReportasePeristiwaRemaja 15 Tahun Di Marukima, Kota Komba Dihamili Kerabatnya

Remaja 15 Tahun Di Marukima, Kota Komba Dihamili Kerabatnya

Borong, Floresa.co Remaja 15 tahun di Kampung Marukima, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT, dihamili kerabatnya sendiri yang berinisial BJ (50).

Bunga, nama samarannya, diketahui hamil setelah ada dukun bersalin di kampungnya itu curiga atas keanehan kondisi badan Bunga yang kemudian disampaikan kepada ibunya, pada Kamis pagi, 29 November 2018 lalu.

“Bidan kampung bilang begini ke mamanya; saya lihat kamu punya anak yang kecil itu, badannya tidak bagus. Apakah dia sakit atau bagaimana?” cerita Silvester Hambut, paman Bunga, Senin sore, 3 Desember 2018.

Setelah mendapat informasi itu, lanjutnya, pada Kamis sore, Bunga dibawa ke dukun tersebut untuk diurut. Setelah diurut, diketahui bahwa Bunga memang sedang hamil.

Ia mengatakan, pada Kamis malam, orang tuanya menanyakan soal pelaku yang menghamili Bunga.

“Dia sebut namanya BJ,” ujarnya.

Menurutnya, BJ adalah kerabat Bunga yang sebelumnya biasa ke rumah orang tuanya.

“Pelaku itu masih dipanggil om (paman) oleh korban,” ucapnya.

Kejadian bermula pada 15 Juni 2018 lalu. Saat itu, ada pesta sekolah di rumah yang bersebelahan dengan rumah Bunga. Kedua orang tuanya berada di tempat pesta, ketika BJ menuangkan hasrat birahinya kepada Bunga.

“Menurut pengakuannya, saat itu, ia (Bunga) baru selesai mandi. Datanglah si pelaku, peluk dan langsung melakukan itu (hubungan badan),” kisah Silvester.

Menurut pengakuan Bunga juga, lanjutnya, kala itu pelaku BJ memberikan sejumlah uang agar ia tidak berteriak dan merahasiakan perbuatan bejatnya itu.

Lapor Polisi

Setelah mengetahui Bunga hamil, pada Kamis malam itu juga pihak keluarga Bunga berkoordinasi dengan Linmas di kampung itu untuk menemui pelaku BJ.

“Setelah ditanya Linmas, BJ mengakui perbuatannya itu,” ujarnya.

Malam itu juga, BJ mendatangi rumah Bunga untuk meminta agar persoalan itu diselesaikan secara kekeluargaan dan ia mengaku siap bertanggung jawab.

“Kami tolak,” katanya.

Lalu, keesokan harinya, Jumat sore, 30 November 2018, keluaga Bunga melapor hal itu ke pihak kepolisian sektor (Polsek) Waelengga.

“Jadi, saya sebagai pihak pelapor. Saya om-nya korban. Kedua orang tuanya sudah berikan kepercayaan kepada saya,” ujar Silvester.

Menurutnya, pelaku sudah mengakui perbuatannya di hadapan polisi.

Bunga juga sudah dibawa ke puskesmas Borong untuk melakukan cek kehamilan.

“Dokter sudah kasih itu buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) kepada keponakan saya yang hamil itu,” katanya.

Saat ini, pihak Bunga masih menunggu hasil pemeriksaan dokter.

“Menurur polisi, esok (hari ini, Selasa, 4 Desember) mereka pergi ambil hasil pemeriksaan dokter itu di Borong,”  ujarnya.

Ia mengatakan, kini mereka sudah beberapa kali memberikan keterangan di Polsek Wae Lengga.

Pihak keluarga Bunga, lanjutnya, menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian.

“Permintaan kami, selesaikan masalah ini secara pasti, tidak ada neko-nekonya lagi,” tutupnya.

Hingga berita ini diturunkan, Floresa.co tengah berupaya mengonfirmasi pihak Polsek Wae Lengga.

Rosis Adir/Floresa

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA