PerspektifAnalisisKeberpihakan Universal Gereja

Keberpihakan Universal Gereja

Keberpihakan Gereja Katolik Indonesia  pada kaum miskin menjadi tanggung jawab orang-orang katolik Indonesia juga. Termasuk orang-orang kaya katolik. Bentuk keberpihakan bersama atau kolektif menjadi alternatif yang mampu menciptakan sebuah solidaritas kristiani yang berlandaskan pada keberpihakan Yesus pada hidup dan situasi hidup umat-Nya.

Pihak Gereja, mulai dari Hirarki Gereja, Uskup, para Iman , biarawan-biarawati yang berkarya di Indonesis, umat katolik, kaya dan miskin, meski menjadikan option for the poor, keberpihakan pada orang-orang miskin dan situasi riil kehidupan mereka, sebagai sebuah solidaritas dan kepedulian kristiani bersama.  Juga orang-orang miskin meski mampu membantu diri sendiri untuk keluar dari situasi yang mematikan.

Mengacu pada landasan berpikir seperti ini, keberpihakan Gereja pada orang-orang miskin, meski menjadi sebuah undangan untuk semua orang kristen Indonesia untuk memerangi kemiskinan di Indonesia. Selain sebuah sebuah aksi-nyata-profetis Gereja, juga menjadi spirit bagi semau orang kristen untuk selalu memiliki sikap solidaritas kristiani yang nyata. Dengan pemikiran seperti ini, solidaritas kristiani juga bagi orang-orang kristen  Indonesia yang kaya.

Dengan alasan sedalerhana yang juga mungkin dapat diterima ini, keberpihakan Gereja baik Hirarki maupun Umat Kristiani terhadap orang-orang miskin, tidak hanya bernilai fisik-materi tetapi juga keberpihakan iman-spiritual.

Menempatkan orang-orang miskin sebagai fokus keberpihakan merupakan sesuatu yang selalu dihidupkan dalam perjalanan Gereja. Namun, keberpihakan Gereja pada kaum miskin dan papah tidak berarti memarginalisakan orang-orang kaya.

Ketika hal ini terjadi, berarti Gereja melupakan Visi-Misi Gereja untuk semua. Keberpihakan Gereja pada orang-orang kaya dan memiliki posisi dan jabatan membawa nilai spiritualitas untuk menyadarkan mereka agar bisa bersikap solider dengan orang-orang miskin. Artinya, Gereja orang-orang miskin meski bukan menjadi halangan bagi orang-orang kaya untuk berpartisipasi melawan berbagai bentuk sistem yang menciptakan kemiskinan struktural yang kejam.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA