Setelah merampungkan urusan lobi bersama Suster Paulina SSpS, Kepala Sekolah SMAK Setia Bakti, Komunitas Ngkiong Art mulai beraksi mencoret-coret tembok penuh tulisan liar ini.
Aksi coretan dimulai ketika sang waktu menunjukkan pukul 10.00 Wita. Suasana tampak tak terlalu ramai. Para siswa dari berbagai sekolah belum pulang, begitu pun aktivitas masyarakat tak terlalu ramai.
Para pelukis dari Komunitas Ngkiong Art yakni Jhoni Saleh, Dion Sagur dan Gonza Thundang tampak tak sabar mulai beraksi. Didukung dengan peralatan yang lengkap, kegiatan pada hari itu berjalan dengan lancar.
Sementara itu, anggota Komunitas Ngkiong Art lainnya tampak sibuk menaruh beberapa lukisan di pagar bagian barat SMAK Setia Bakti. Tujuannya jelas, untuk mengenalkan berbagai lukisan karya anggota komunitas.
Selain pameran lukisan, ada juga aksi seribu tanda tangan bagi para pejalan kaki yang lewat.
Tentunya jalan ini sangat strategis untuk mendapatkan bubuhan tanda tangan sebagai wujud dukungan untuk kreativitas anak muda kota Ruteng.
Aksi kali ini agak sedikit berbeda. Setiap pelukis mencoba menampilkan beberapa hasil imajinasi mereka masing-masing.
Jhony Saleh dengan gaya melukis “zig zag,” mencoba melukis wajah seorang gadis yang membisu, dipadu dengan beberapa tarikan garis melingkar yang menyatu bersama wajah sang gadis.
Tak hanya permainan wajah dan garis, balutan warna terang seperti merah, kuning dan biru berhasil menghasilkan gambar wajah yang sangat bernilai seni.
